IFKNews

IFKNews

IFKNews


Ngenes! 5 Fakta soal Pengguna Tol Bayar Denda Rp 1 Juta karena e-Toll Hilang

Posted: 21 Dec 2019 08:03 AM PST


Beritaterheboh.com -  Baru-baru video pengakuan pengguna tol yang diharuskan membayar denda Rp 1 juta karena tidak bisa menunjukkan kartu e-Toll ramai di media sosial. Pengakuan tersebut diungkapkan oleh pemilik akun Facebook Sakti Kurnia melalui video siaran langsung pada Kamis (19/12).

Ia mengungkapkan, saat itu dirinya hendak keluar dari Gerbang Tol Penompo, Mojokerto. Sayangnya, pemiliki akun Facebook tersebut tidak mendapati kartu e-Toll miliknya.

Berikut lima fakta pengguna tol yang diharuskan membayar Rp 1 juta karena e-Toll hilang.

1. Tempuh perjalan dari gerbang tol di Semarang hingga Mojokerto.


Dalam video siaran langsung berdurasi 2 menit 32 detik itu, Sakti Kurnia mengungkapkan ia menempuh perjalanan mulai dari Gerbang Tol Banyumanik semarang dan hendak keluar melalui Gerbang Tol Penompo, Mojokerto.

"Ini saya dari Gerbang Tol Banyumanik ke Gerbang Tol Mojokerto (Penompo)," ucap pria dalam video tersebut.

2. Pengguna tol tak bisa menunjukkan kartu e-Toll.


Saat hendak keluar Gerbang Tol Penompo, Mojokerto, pemilik akun Facebook Sakti Kurnia tidak bisa menunjukkan kartu e-Toll miliknya. Ia mengaku bahwa kartu e-Toll miliknya hilang dicuri orang. Padahal ia mengungkapkan baru saja mengisi saldo.

"Saya tadi habis isi saldo e-Toll, terus dicuri orang," jelasnya.

3. Dikenakan denda dua kali lipat

Karena tidak bisa menunjukkan kartu e-Toll saat hendak keluar dari Gerbang Tol Penompo, ia pun diharuskan membayar denda dua kali lipat. Sampai akhirnya ia pun dikenakan tarif sebesar Rp 1.002.000.

4. Sesuai prosedur dan peraturan


Manajer Tol Surabaya Mojokerto PT Jasa Marga Persero, Erfan Afandi denda yang diberikan itu sudah sesuai prosedur dan peraturan. Kendaraan yang dikendarai oleh Sakti Kurnia merupakan kendaraan golongan II, yaitu truk. Sesuai aturan, kendaraan golongan II, tarif normal terjauh cluster 3 dari gerbang Tol Banyumanik Semarang sampai Gerbang Tol Warungun Surabaya senilai Rp 501 ribu.

Pemberlakuan denda dua kali lipat kepada pengemudi kendaraan golongan II itu sudah sesuai dengan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 15 Tahun 2005 tentang Jalan Tol, tepatnya pada pasal 86 ayat 2.

5. Viral di media sosial

Video siaran langsung itu dibagikan oleh pemilik akun Facebook bernama Sakti Kurnia itu pun ramai. Sejak diunggah pada Kamis (19/12) sekitar pukul 11.53 WIB, hingga artikel ini ditulis, setidaknya video tersebut sudah tayang hingga 378 ribu kali.

Tak hanya itu, video soal denda Rp 1 juta karena tidak bisa menunjukkan kartu e-Toll itu tersebut juga mendapat lebih dari 1.900 komentar dan dibagikan lebih dari 1.700 pengguna Facebook lainnya.(kumparan.com)

from Berita Heboh https://ift.tt/34Jd0Q1
via IFTTT

3 Top Infrastructure Stocks to Watch in 2020 - The Motley Fool

Posted: 21 Dec 2019 07:50 AM PST

3 Top Infrastructure Stocks to Watch in 2020 - The Motley Fool

It's no secret that America's infrastructure needs maintenance and capital investment. President Trump and the American Society of Civil Engineers (ASCE) have both highlighted the need for substantial investment. Infrastructure is an investment theme that can rise and fall in short-term popularity based on the feasibility of legislation being passed, but the underlying pressure to spend still remains.

In this vein, let's take a look at three infrastructure-related stocks to keep an eye on next year.

Various forms of transport, including a freight train, a jet plane, a container ship, and a semitrailer truck

Image source: Getty Images.

Caterpillar

The quintessential infrastructure play, construction-machinery maker Caterpillar (NYSE:CAT) faces significant near-term headwinds. As you can see below, a chart of its three-month rolling retail sales shows how Caterpillar is feeling the pinch from slowing demand across many of its end markets:

Caterpillar retail sales chart

Data source: Caterpillar presentations.

It was no surprise to see management cut full-year guidance during its recent third-quarter earnings call, and 2020 is shaping up to be another year of declining earnings. That said, the company's valuation of just 13.5 times forward earnings and its 2.8% dividend yield (management is committed to raising the dividend by high-single-digit percentages for at least the next four years) suggest the downside is limited on the stock. Shares are attractive for dividend-seeking investors, and there's upside potential from a possible pickup in infrastructure spending.

For investors willing to tolerate some bad headlines in the near future, Caterpillar is an attractive stock to hold for the long term.

Evoqua Water Technologies

The ASCE report card on U.S. infrastructure focused on the $1.1 trillion funding gap in surface transportation (roads, bridges, rail) from 2016 through 2025. But it also highlighted a $105 billion funding gap in water and wastewater, with $150 billion needing to be spent in the same period. This is where companies like Evoqua Water Technologies (NYSE:AQUA) can help.

The company, with a market cap of $2.3 billion, manufactures water and wastewater filtration, disinfectant, and treatment systems. As such, Evoqua is a play on the need for infrastructure investment, both public and private, in an environment of increasingly stringent regulation of public-health matters.

Trading at 31 times forecast earnings and 29 times free cash flow (FCF) for 2020, Evoqua isn't the cheapest stock in the market (unlike another interesting option, Xylem). But Evoqua has grown earnings at a compound annual growth rate of 14% since 2014, and long-term prospects look good. Evoqua is definitely a stock to keep an eye on.

Norfolk Southern

They aren't the sexiest stocks to buy, but the major railroads offer investors relative security. After all, they operate as effective duopolies, with BNSF (a subsidiary of Berkshire Hathaway) and Union Pacific in the West, and CSX (NASDAQ:CSX) and Norfolk Southern (NYSE:NSC) in the East.

Aside from trucking, there's relatively little competitive risk to a major railroad like Norfolk Southern. That said, railroads are definitely stocks that depend on the economy, and end-market conditions are currently deteriorating.

On the other hand, investors in railroad stocks often hold them simply for the certainty of a long-term income stream; Norfolk Southern currently yields 2%. In addition, all the major listed railroads are benefiting from the adoption of Precision Scheduled Railroading (PSR) management techniques -- a set of principles designed to improve productivity by reducing the amount of assets needed to run a railroad.

The overwhelming evidence is that PSR works. The case for buying Norfolk Southern stock is based on the idea that, as a later adopter, it can play catch-up to its key rival (and earlier PSR adopter) CSX. If it does, there's upside potential to the stock.

NSC Operating Margin (TTM) Chart

NSC Operating Margin (TTM) data by YCharts.

Investors should keep an eye on how railroads like Norfolk Southern are improving operating margin even as economic growth slows in 2020.

Looking ahead

Next year will be a very interesting one for the markets, and for infrastructure stocks in particular. Growth is slowing, but it looks increasingly likely that doomsday recessionary outcomes will be replaced by a period of sluggish growth.

In such an environment, the market could start to price in a bottoming of Caterpillar's machinery equipment sales in 2020. Ongoing operational improvements at railroads -- largely thanks to PSR -- should result in earnings growth at Norfolk Southern. Meanwhile, Evoqua's underlying demand from utilities and municipalities should remain solid, while the company hopes for a cyclical pickup in demand from the industrial wastewater market.

Let's block ads! (Why?)



2019-12-21 13:38:38Z
https://ift.tt/2QbOguB
CAIiEAbyvx6VvwjvsanC3RcO0FIqEwgEKgwIACoFCAowgHkwoBEwwjU

Bakal Dipolisikan Komunitas Driver Ojol, Ini Kata Iis Dahlia

Posted: 21 Dec 2019 04:33 AM PST


Beritaterheboh.com - Kasus dugaan penyelundupan barang mewah oleh Direktur Utama Garuda, Ari Askhara, membawa petaka juga bagi keluarga Iis Dahlia.

Suami Iis Dahlia, Satrio Dewandono, dituding dapat bagian dari penyelundupan tersebut. Tak sampai di situ, Iis ikut dikecam karena ucapannya dianggap melecehkan profesi driver ojek online (ojol). 

Komunitas driver ojol yang tergabung dalam Gabungan Aksi Roda Dua (Garda) Indonesia, menganggap Iis Dahlia melecahkan pekerjaan mereka karena membandingkannya dengan profesi pilot. Mereka mengancam bakal membawa masalah ini ke jalur hukum.

Ancaman itu membuat Iis Dahlia bingung. Sebab, Iis merasa apa yang diucapkannya memang berdasarkan fakta. Ia juga membuat perbandingan itu karena geram terhadap tuduhan masyarakat.

Iis Dahlia kembali menegaskan dan memberi perumpamaan serupa, dengan harapan mereka yang hanya ikut berasumsi, paham bagaimana pekerjaan Satrio Dewandono.

"Kalau saya berbicara ini, saya menanggapi netizen yang bilang suami Iis Dahlia dapet tip besar, dari mana dia taunya? Itu lah makanya saya bilang, pilot itu bukan ojek online, yang kalau udah selesai anterin penumpang dapet tip," kata Iis Dahlia. (tabloid bintang.com)

from Berita Heboh https://ift.tt/2SfqwIE
via IFTTT

The Year’s Top 10 Higher Education Stories - Forbes

Posted: 21 Dec 2019 04:20 AM PST

The Year’s Top 10 Higher Education Stories - Forbes

Posted: 21 Dec 2019 04:20 AM PST

Ditanya Jika Tak Mendapat Rekomendasi dari PDIP, Ini Jawaban Gibran

Posted: 21 Dec 2019 04:03 AM PST


Beritaterheboh.com - Gibran Rakabuming Raka selesai menjalani fit and proper test bakal calon Wali Kota Solo di PDIP Jawa Tengah. Ketika ditanya wartawan tentang kemungkinan yang akan dilakukan jika tidak mendapat rekomendasi dari PDIP, Gibran enggan menjawab tegas.

Gibran masuk ruang tes sekitar pukul 14.30 dan keluar pukul 15.45 sehingga atau sekitar 75 menit. Sementara rata-rata lainnya ada yang 15 menit dan 30 menit. Kenapa lebih lama, Gibran?

"Pembicaraannya menarik, menjawab wawancara. Bu Agustina (Agustina Wilujeng) juga memberikan sharing ilmu. Anak muda perlu diisi ilmu, belajar banyak," kata Gibran, di Kantor DPD PDIP Jateng, Semarang, Sabtu (21/12/2019).


Dalam tes tersebut Gibran mengatakan dirinya ditanya beberapa hal termasuk alasan bergabung dengan PDIP dan juga sikap jika tidak mendapat rekomendasi dari partai.

"Materinya kenapa bergabung dengan PDIP, bagaimana kalau sudah mendapat rekomendasi, bagaimana kalau tidak mendapat rekomendasi, visi misi itu aja," pungkas Gibran.


Wartawan kemudian menanyakan sikap Gibran apakah akan mendukung calon wali Kota Solo yang direkomendasikan partai jika ternyata bukan dia yang ditunjuk. Putra Presiden Joko Widodo itu menjawab politis.

"Pokoknya perlu saya garis bawahi saya sebagai kader PDIP sebagai bakal calon Wali Kota Solo ingin besarkan PDIP dengan gotong royong, dengan elemen partai di struktur atau kultur. Intinya saya siap mengabdi pada partai," jelas Gibran.(detik.com)



from Berita Heboh https://ift.tt/2Sfmwb6
via IFTTT

Sosok Ibu Tangguh, Rutin Tahajud Rela Makan Nasi Garam Demi Sekolahkan Tujuh Anaknya Hingga Sukses

Posted: 21 Dec 2019 03:33 AM PST


Beritaterheboh.com - Bertahun-tahun ditinggalkan seorang suami untuk selama-lamanya, membuat Sholeha (72) sosok seorang ibu tangguh yang sukses menyekolahkan tujuh orang anaknya.

Wanita paruh baya kelahiran Pagar Alam (Palembang), 15 Maret 1948 ini adalah Istri dari Bapak Alm Mustami Mantan Kepala Sekolah Madrasah Aliyah Yapendis Pangkalpinang.

Almarhum suaminya meninggal karena sakit yang di derita tahun 1991 lalu.

Meninggalkan tujuh orang anak yang menjadi tanggung jawab Sholeha seutuhnya tanpa bantuan sang suami lagi.

Sedangkan si bungsu kala itu masih berumur empat tahun.

Sholeha adalah seorang guru honorer di SD Min Parit Lalang serta pembina pramuka saat itu.

Ditinggalkan suami sejak anak-anaknya masih kecil membuat Sholeha harus berjuang keras seorang diri menjadi sosok seorang ibu serta ayah menggantikan posisi suaminya untuk membiayai kehidupan.

Tahun itu Sholeha hanya dibayar sebesar Rp 100 hingga 300 ribu dari penghasilanya perbulan, uang tersebut lah yang digunakannya untuk mencukupi kehidupan serta menyekolahkan ketujuh anaknya.

Dia memiliki tujuh orang anak, enam laki-laki satu perempuan, dikarenakan sakit yang diderita anak perempuan satu-satunya itu meninggal dunia.

Bagi Sholeha kepentingan anak-anaknya adalah prioritas yang paling utama, tidak apa-apa kala itu dia banting tulang agar anak-anaknya sukses.

Terlepas dari usaha dia selalu yakin doa adalah usaha yang paling utama.

Pagi hari hingga siang menjadi seorang guru kelas di SD Min. Sore dia menjadi kakak pelatih pramuka di sekolah-sekolah.


Satu hal yang dulu tidak pernah terlewatkan oleh Sholeha adalah sholat malam (tahajud) serta sholat duha.


Dia yakin betul tidak ada usaha lain selain benar-benar meminta langsung kepada yang kuasa, hanya bisa memasrahkan diri kepada Allah SWT.

"Waktu itu saya selalu percaya Allah pasti akan mengabulkan segala doa-doa saya, hanya bisa minta pada saat sholat tahajud saya, anak-anak saya sukses semuanya, dan sholat tahajud itu lah segalanya," ucap Sholeha saat ditemui Bangkapos.com, Sabtu (21/12/2019)

Ke enam anak Sholeha semuanya saat ini sudah bekerja, serta lulus sarjana.

Anak yang pertamanya sudah menjadi wakil kepala sekolah di SMA, kedua satu-satunya perempuan  meninggal saat sakit tersebut seorang sarjana agama,

Ketiga pekerja swasta, kempat pekerja swasta, kelima kerja di perusahaan sawit Kota Waringin Palembang, serta yang paling bungsu kerja di kantor pajak palembang.

Menyekolahkan hingga sarjana anak-anaknya tersebut merupakan perjuangan yang tidak mudah.

Hingga baginya saat itu makan pakai garam saja tidak apa-apa yang penting anak-anaknya bersekolah semua.

"Pendidikan itu emang penting, jadi saya selain guru honorer saya pinjem lah ke Bank untuk anak saya sekolah, nanti kalau pinjemannya udah habis saya pinjam lagi untuk sekolah lagi, putar-putar kesana saja, tapi yang paling penting itu adalah doa disholat malam itu," tuturnya

Sekarang Sholeha tidak lagi bekerja dan bersusah payah banting tulang untuk makan, anak-anaknya yang selalu memberikan uang untuknya.

Dia tinggal sendiri dirumah yang Dia bangun di Jalan Depati Hamzah, Semabung Lama, Kota Pangkalpinang. Setiap sore atau Sabtu Minggu anak-anaknya selalu mengunjunginya.


"Alhamdulillah sekarang anak-anak sudah sukses, semuanya sudah berkeluarga dan bekerja tetep inget ibuk, selalu datang kerumah, yang dari palembang juga sering kerumah," ujarnya.



Artikel ini telah tayang di bangkapos.com dengan judul Sosok Ibu Tangguh, Rutin Tahajud Rela Makan Nasi Garam Demi Sekolahkan Tujuh Anaknya Hingga Sukses, 



from Berita Heboh https://ift.tt/2MgiSKf
via IFTTT

Jokowi Unggah Foto Dialog dengan Petani, Pengamat Politik Ini Nyinyir: Emang Kedengeran? Kupingnya kan Ketutup Helm

Posted: 21 Dec 2019 03:03 AM PST

Beritaterheboh.com - Pengamat Politik Hendri Satrio tampak mengomentari foto yang diposting Presiden Jokowi saat berdialog bersama petani di Nunukan, Kamis (20/12/2019).

Ia menyorot helm yang dikenakan oleh Jokowi, namun bukan soal bentuk atau mereknya.

Hendri Satrio menyorot itu karena Jokowi tampak mengenakan helm saat berdialog dengan petani.


Ia pun penasaran, apakah yang disampaikan petani itu terdengar dengan telinga yang tertutup helm.

Tampak di foto itu, Jokowi bersama Menteri PUPR Hadimuljono duduk dengan dua petani.

Jokowi dan Basuki Hadimuljono tampak menganakan helm saat berdialog tersebut.

Sementara seseorang di samping Basuki Hadimuljono tampak membuka helmnya dan menyimpan di paha.

Dialog itu dilakukan di sebuah lahan yang luas di bawah pohon, dengan kursi kayu panjang yang sederhana.

Tampak pemandangan di sana asri dan menyejukkan.

"Datang dengan sepeda motor dan sepatu masih berlumur lumpur,

saya sempat mampir dan berdialog dengan beberapa petani Desa Pa Api, di Nunukan, Kalimantan Utara, siang tadi," tulis Jokowi.


Kali ini bukan sepatu berlumpur yang jadi sorotan, namun helm yang dikenakan Jokowi.

Hal itu juga dikomentari oleh Hendri Satrio.

Ia bertanya, apa Jokowi bisa mendengar dialog dari petani sementara telinganya tertutup helm.

"Pak, maaf ya,

itu emangnya orang ngomong kedengeran?

Kupingnya kan ketutupan helm #Hensat," tulis Hendri Satrio di akun @satriohendri. (Tribunnews.com)








from Berita Heboh https://ift.tt/36XUODA
via IFTTT

Pastor di Banyuwangi Ini Bangun Mushala Hingga Kuliahkan Belasan Siswa Muslim. Alasannya Bikin Salut!

Posted: 21 Dec 2019 02:33 AM PST


Beritaterheboh.com - Romo Tiburtius Catur Wibawa membangun mushala di Griya Ekologi Kelir di Desa Kelir, Kecamatan Kalipuro, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur.

Griya Ekologi Kelir adalah tempat pelatihan dengan lahan seluas 2 hektar milik SMA Katolik Hikmah Mandala Banyuwangi yang dinaungi Yayasan Karmel Keuskupan Malang.

Mushala sederhana itu dibangun oleh Romo Catur sejak Mei 2019. Saat ini mushala itu bisa digunakan dan menampung sekitar 12 orang.


Saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (21/12/2019) melalui saluran telepon, Romo Catur bercerita Griya Ekologi Kelir di Banyuwangi adalah rumah edukasi untuk menumbuhkan kembali rasa cinta pada alam. Pemberkatan rumah edukasi itu dilakukan pada 22 September 2018 lalu.

baca juga:

Ibadah Dilarang, Pemkab Dharmasraya Ditantang Gelar Natal Bersama


"Sejak rumah edukasi ini dibangun banyak tamu yang datang ke rumah edukasi ini dari lintas agama. Ada yang Kristen, Katolik, dan Islam, Lalu saya berinisiatif membangun mushala kecil di sini agar tamu muslim yang datang bisa shalat dengan nyaman," jelasnya.

Sebelum mushala itu dibangun, Romo Catur bercerita bahwa tamu muslim biasanya akan shalat jemaah di ruangan kosong yang telah dibersihkan atau di kamar yang ada di Griya Ekologi Kelir.

"Tamu yang datang ke sini memang kebanyakan beragama Katolik, Kristen, dan Islam. Dan sejak ada mushala ini saya ikut bahagia karena mereka juga bisa beribadah," jelasnya.

Saat ini Romo Catur sedang membangun Rumah Maria yang bisa digunakan untuk umat Nasrani berdoa dan beribadah.

"Rumah Maria sekarang sedang proses dibangun," jelasnya.

Kepada Kompas.com, Romo Catur bercerita tidak menutup kemungkinan bila ada yang ingin mendirikan pura untuk ibadah umat Hindu dan wihara untuk ibadah umat Budha di lahan Griya Ekologi Kelir.

"Jika ada yang ingin membangun pura dan wihara di sini, kami terbuka. Kalau sekarang tidak memungkinkan karena kendala di biaya. Sementara mushala dulu dan Rumah Maria yang dibangun," jelasnya.

Griya Ekologi Kelir memiliki lingkungan alam yang asri. Bangunan yang dirikan adalah rumah adat Banyuwangi yang didominasi kayu.

Selain itu, Romo Catur dan warga sekitar menanam berbagai macam pohon di wilayah tersebut. Sebagian tanaman dijual untuk biaya operasional Griya Ekologi Kelir.

"Kita kembali di alam. Jadi semua bangunan pakai rumah adat Banyuwangi dari kayu. Termasuk juga mushala semua dari kayu. Di sini juga kita minimalkan penggunaan plastik agar tidak banyak sampah," jelas Romo Catur.



Kuliahkan siswa agama Islam hingga jadi sarjana

Saat masih menjabat sebagai Kepala SMA Katolik Hikmah Mandala, Romo Catur menanggung biaya kuliah salah satu siswanya yang bernama Martina Puspita (25) yang lulus SMA pada tahun 2011 lalu

Dilansir dari pemberitaan Kompas.com pada 19 Januari 2018, Martina yang kuliah di Universitas Jember Jurusan Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia memutuskan menggunakan jilbab saat semester tiga.

Setelah menyelesaikan skripsi, Martina diminta Romo Catur untuk kembali ke almamaternya untuk mengajar Bahasa Indonesia di SMA Katolik Hikmah Mandala.


"Saat itu saya bilang Romo Catur saya menggunakan jilbab. Lalu romo bilang ya nggak apa-apa. Ngajar saja, yang penting jilbabnya rapi. Dan, saya akhirnya pulang kembali ke almamater saya untuk mengajar dan wisuda tahun 2016," kaat Martini, Jumat (19/12/2018).

Sementara itu Romo Catur bercerita ada 11 lulusan SMA yang ia kuliahkan selama menjabat sebagai kepala sekolah sejak tahun 2006 hingga 2018.

"Saya kuliahkan mereka yang memiliki keinginan kuat untuk melanjutkan pendidikan dan secera ekonomi menengah ke bawah. Dan, saya tidak mengikat mereka. Bebas setelah lulus mau ke mana saja. Dari sembilan yang sudah lulus semuanya mengajar tidak hanya di sini, ada juga yang di Malang. Salah satunya ya Bu Martina," kata Romo Catur.(kompas.com)

from Berita Heboh https://ift.tt/2QblxGh
via IFTTT

Ibadah Dilarang, Pemkab Dharmasraya Ditantang Gelar Natal Bersama

Posted: 21 Dec 2019 02:33 AM PST


Beritaterheboh.com - Wakil Ketua SETARA Institute Bonar Tigor Naipospos menantang Pemerintah Kabupaten Dharmasraya, Sumatra Barat untuk menggelar perayaan Hari Natal bersama, menyusul adanya pelarangan perayaan Hari Natal di wilayah Sungai Tambang, Kabupaten Sijunjung dan Jorong Kampung Baru.

Bonar mengatakan, adanya perayaan Hari Natal bersama itu sekaligus dapat mematahkan adanya indikasi bahwa pemerintah setempat tunduk terhadap keinginan kelompok mayoritas karena kepentingan elektoral. Nantinya, perayaan Hari Natal bersama dapat dilakukan di kantor-kantor pemerintagan yang notabennya merupakan ruang publik.

"Iya itu kan indikasi dan satu bukti nyata bahwa pemerintah setempat tunduk kepada tekanan kelompok yang lebih besar. Maka saya ingin tantang mau gak Pemerintah Kabupaten Dharmasraya itu mengadakan perayaan Natal bersama dan itu bisa dilakukan di kantor-kantor pemerintahan, kantor kantor pemerintahan kan milik publik, milik seluruh warga negara," kata Bonar di Kantor SETARA Institute, Jakarta Selatan, Sabtu (21/12/2019).

Selain untuk menghilangkan soal ketakutan pemerintah daerah dengan tekanan kelompok mayoritas, adanya perayaan Natal bersama, lanjut Bonar, merupakan bukti bahwa Pemerintag Kabupaten Dharmasraya dapat melindungi warganya terutama dalam hal menjalankan keyakinan.

"Itu sebagai satu bukti bahwa pemerintah Kabupaten Dharmasraya itu bersedia untuk melindungi seluruh warga negara tanpa melihat apapun keyakinannya. Karena prinsip dasarnya adalah negara memiliki kewajiban untuk melindungi seluruh warga negaranya, negara harus menjaga jarak, negara harus bersikap adil berdiri di atas semua golongan," ujar Bonar.

Sebelumnya, Wakil Ketua SETARA Institute Bonar Tigor Naipospos mengatakan negara harus hadir dalam melindungi kebebasan warga negara untuk melakukan ibadah sesuai agama dan keyakinannya. Hal itu dikatakan Bonar dalam menanggapi kasus pelarangan perayaan Natal di Sungai Tambang, Kabupaten Sijunjung dan Jorong Kampung Baru, Kabupaten Dharmasraya, Sumatra Barat.

Bonar berujar bahwa kewajiban negara tidak sebatas mengakui keberadaan agama yang dipeluk oleh warga negaranya, melainkan juga harus memastikan bahwa warga negara dapat beribadah dan menjalankan keyakinan mereka.

Kewajiban yang seharusnya dilakukan negara itu, justru Bonar melihat absennya negara. Bonar menilai apa yang dilakukan negara melalui pemerintahnya malah melakukan hal sebaliknya. Pemerintah, diakui Bonar tidak berdaya ketika mendapat tekanan dari kelompok mayoritas.

"Tetapi yang kita lihat selama ini bahwa negara abai bahkan melakukan pembiaran terhadap tindakan-tindakan intoleran oleh warga negara lain atau kelompok lain dan cenderung untuk tunduk untuk kepada tekanan kelompok yang besar,"

Ketidakberdayaan pemerintah pusat khususnya pemerintag daerah dalam menghadapi kelompok mayoritas tersebut bukan tanpa sebab. Bonar menuturkan bahwa ada kepentingan elektoral dalam hal menjaga perolehan suara dan konstituen di kelompok mayoritas dalam rangka memuluskan para pimpinan di daerah pada saat Pilkada.

"Terutama adalah pemerintah daerah karena mereka selalu memiliki kepentingan elektoral, kepentingan untuk mendapatkan dukungan kelompok yang besar khususnya untuk Pilkada begitu atau juga dengan argumen atau dalih untuk menjaga keamanan dan ketertiban. Itu pola pola yang kami lihat selama ini," ujar Bonar.

"Jadi kalaupun kasus di Sumatra Barat ini mencuat tapi kami melihat pada pola-pola yang lain juga terjadi di daerah-daerah lain," sambungnya.

Sebelumnya dikabarkan seluruh umat Kristiani di Sungai Tambang, Kabupaten Sijunjung dan Jorong Kampung Baru, Kabupaten Dharmasraya, Sumatera Barat, dilarang menggelar ibadah dan perayaan Natal tahun 2019.

Pemerintah setempat berdalih, perayaan Natal dilarang di dua lokasi itu karena tidak dilakukan pada tempat ibadah pada umumnya.

"Mereka tidak mendapatkan izin dari pemerintah setempat kerena perayaan dan ibadah Natal dilakukan di rumah salah satu umat yang telah dipersiapkan. Pemda setempat beralasan karena situasinya tidak kondusif," ujar Badan Pengawas Pusat Studi Antar Komunitas (PUSAKA), Sudarto kepada Covesia—jaringan Suara.com melalui telepon di Padang, Selasa (17/1/2/2019).(suara.com)

from Berita Heboh https://ift.tt/2MkABjI
via IFTTT

Trump top adviser: 'Traditionally, it's always been Republicans suppressing votes' - NBCNews.com

Posted: 21 Dec 2019 02:20 AM PST

Trump top adviser: 'Traditionally, it's always been Republicans suppressing votes' - NBCNews.com

MADISON, Wis. — One of President Donald Trump's top re-election advisers told influential Republicans in swing state Wisconsin that the party has "traditionally" relied on voter suppression to compete in battleground states but will be able to "start playing offense" in 2020 due to relaxed Election Day rules, according to an audio recording of a private event obtained by The Associated Press.

"Traditionally it's always been Republicans suppressing votes in places," Justin Clark, a senior political adviser and senior counsel to Trump's re-election campaign, said at the event. "Let's start protecting our voters. We know where they are. ... Let's start playing offense a little bit. That's what you're going to see in 2020. It's going to be a much bigger program, a much more aggressive program, a much better-funded program."

Asked about the remarks by AP, Clark said he was referring to false accusations that the GOP engages in voter suppression.

"As should be clear from the context of my remarks, my point was that Republicans historically have been falsely accused of voter suppression and that it is time we stood up to defend our own voters," Clark said. "Neither I nor anyone I know or work with would condone anyone's vote being threatened or diluted and our efforts will be focused on preventing just that."

Aug. 9, 201901:27

Clark made the comments Nov. 21 in a meeting of the Republican National Lawyers Association's Wisconsin chapter. Attendees included the state Senate's top Republican, Scott Fitzgerald, along with the executive director of the Wisconsin Republican Party.

Audio of the event at a country club in Madison obtained by the liberal group American Bridge was provided to AP by One Wisconsin Now, a Madison-based liberal advocacy group.

The roughly 20-minute audio offers an insider's glimpse of Trump's re-election strategy, showing the campaign is focusing on voting locations in Wisconsin, Michigan and Pennsylvania, which form the the so-called "blue wall" of traditional Democratic strength that Trump broke through to win in 2016. Both parties are pouring millions of dollars into the states, anticipating they'll be just as critical in the 2020 presidential contest.

Let our news meet your inbox. The news and stories that matters, delivered weekday mornings.

Justin Clark, a senior political adviser and senior counsel to President Donald Trump's re-election campaign.Rich Pedroncelli / AP file

Republican officials publicly signaled plans to step up their Election Day monitoring after a judge in 2018 lifted a consent degree in place since 1982 that barred the Republican National Committee from voter verification and other "ballot security" efforts. Critics have argued the tactics amount to voter intimidation.

The consent decree was put in place after the Democratic National Committee sued its Republican counterpart, alleging the RNC helped intimidate black voters in New Jersey's election for governor. The federal lawsuit claimed the RNC and the state GOP had off-duty police stand at polling places in urban areas wearing armbands that read "National Ballot Security Task Force," with guns visible on some.

Without acknowledging any wrongdoing, the RNC agreed to the consent decree, which restricted its ability to engage in activities related to ballot security. Lifting of the consent decree allows the RNC to "play by the same rules" as Democrats, said RNC communications director Michael Ahrens.

"Now the RNC can work more closely with state parties and campaigns to do what we do best, ensure that more people vote through our unmatched field program," Ahrens said.

Although the consent decree forced the Trump campaign to conduct its own poll monitoring in 2016, the new rules will allow the RNC to use its multi-million dollar budget to handle those tasks and coordinate with other Republican groups on Election Day, Clark said. State directors of election day operations will be in place in Wisconsin and every battleground state by early 2020, he said.

In 2016, Wisconsin had 62 paid Trump staff working to get out the vote; in 2020, it will increase to around 100, Clark said.

Trump supports the effort, he said in the audio recording.

"We've all seen the tweets about voter fraud, blah, blah, blah," Clark said. "Every time we're in with him, he asks what are we doing about voter fraud? What are we doing about voter fraud?' The point is he's committed to this, he believes in it and he will do whatever it takes to make sure it's successful."

Clark said Trump's campaign plans to focus on rural areas around mid-size cities like Eau Claire and Green Bay, areas he says where Democrats "cheat." He did not explain what he meant by cheating and did not provide any examples.

"Cheating doesn't just happen when you lose a county," Clark said. "Cheating happens at the margin overall. What we're going to be able to do, if we can recruit the bodies to do it, is focus on these places. That's where our voters are."

There is no evidence of widespread voter fraud in Wisconsin.

"If there's bad behavior on the part of one side or the other to prevent people from voting, this is bad for our democracy," Wisconsin Democratic Gov. Tony Evers said in reaction to Clark's comments. "And frankly, I think will whoever does that, it will work to their disadvantage. It will make them look, frankly, stupid."

Wisconsin's attorney general, Democrat Josh Kaul, represented the Democratic National Committee in a 2016 New Jersey lawsuit that argued the GOP was coordinating with Trump to intimidate voters. Kaul argued then that Trump's campaign "repeatedly encouraged his supporters to engage in vigilante efforts" in the guise of ferreting out potential voter fraud. The Republican Party disputed any coordination.

"It is vital that Wisconsinites have free and fair access to the polls, and that we protect the security and integrity of our elections," Kaul said in a statement in reaction to Clark's comments. "The Wisconsin Department of Justice has been and will continue working with other agencies to protect our democratic process."

Mike Browne, deputy director of One Wisconsin Now, said Clark's comments suggest the Trump campaign plans to engage in "underhanded tactics" to win the election.

"The strategy to rig the rules in elections and give themselves an unfair partisan advantage goes to Donald Trump, the highest levels of his campaign and the top Republican leadership," Browne said. "It's clear there's no law Donald Trump and his right-wing machine won't bend, break or ignore to try to win the presidency."

Let's block ads! (Why?)



2019-12-20 22:23:00Z
https://ift.tt/2Meys90
CBMigAFodHRwczovL3d3dy5uYmNuZXdzLmNvbS9wb2xpdGljcy8yMDIwLWVsZWN0aW9uL3RydW1wLXRvcC1hZHZpc2VyLXRyYWRpdGlvbmFsbHktaXQtcy1hbHdheXMtYmVlbi1yZXB1YmxpY2Fucy1zdXBwcmVzc2luZy1uMTEwNjAzMdIBLGh0dHBzOi8vd3d3Lm5iY25ld3MuY29tL25ld3MvYW1wL25jbmExMTA2MDMx

Nyesek! Curhat Nasabah Jiwasraya dari Zaman Rini Dicuekin Kini Berharap Pada Erick Tohir

Posted: 21 Dec 2019 01:33 AM PST


Beritaterheboh.com - Para korban gagal bayar PT Asuransi Jiwasraya (Persero) masih belum mendapat kepastian usai mendatangi kantor Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Selasa (17/12/2019). Upaya meminta audiensi sebenarnya bukan hanya kali ini saja dilakukan.


Salah seorang nasabah, Lee, mengaku beberapa bulan lalu sudah berupaya melakukan audiensi di era Menteri BUMN Rini Soemarno. Kala itu, yang mereka dapati juga nihil.

Para nasabah yang ingin bertemu dengan perwakilan Kementerian BUMN saat itu hanya ditemui satpam di pos komando security. Kali ini, hal serupa didapatkan namun lebih baik dari sebelumnya karena mereka masih diperkenankan masuk ke dalam kantor Kementerian BUMN.


"Waktu itu kita pernah sekali tidak diterima, kita kunjungan, dan tidak diterima juga waktu jaman ibu Rini," kata Lee.

Hal senada diungkapkan nasabah lain, Haresh Nandwani. Dia berharap setidaknya ada jawaban dari surat permohonan audiensi yang sudah disampaikan kepada Menteri BUMN Erick Thohir.

"Kita harapkan BUMN ada kejelasan. Jangan didiemin aja seperti autopilot. Ini kan milik negara, jangan dibiarkan bangkrut begini musti tanggung jawab dong," bebernya.

Dia menuturkan bahwa rata-rata korban gagal bayar PT Asuransi Jiwasraya (Persero) mengalami nasib serupa.

"Kerugiannya substansial. Rata-rata ini jerih payah kita menabung dari muda sampai masa tua. Kita percayakan ke negara," tandasnya.

Nasabah lain, Tomy, berharap gebrakan Menteri BUMN Erick Thohir berdampak positif pada mereka. Dia masih menyimpan kepercayaan pada Erick Thohir.


"Kita berharap menteri baru ini benar-benar serius menangani kasus ini. Ini kan punya negara, saya sangat patuh dengan negara ini. Saya tak percaya swasta apalagi asing. Percayakan BUMN. Jiwasraya karena sesama BUMN masa negara diem kan lucu. Seharusnya menaungi, selesaikan," paparnya.(Cnbcindonesia.com)



from Berita Heboh https://ift.tt/2Q63f9g
via IFTTT

Bersih-bersih Jiwasraya, Erick Thohir Peringatkan Oknum Terlibat Bakal Diusut Tuntas

Posted: 21 Dec 2019 01:03 AM PST


Beritaterheboh.com - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan setiap orang yang terlibat dalam kasus PT Asuransi Jiwasraya (Persero) akan diusut tuntas Kejaksaan Agung. Saat ini, Jiwasraya menghadapi defisit Rp 32 triliun hingga membuat perusahaan gagal bayar klaim nasabah.

"Kasus hukum yang melibatkan oknum-oknum akan diusut tuntas oleh pihak Kejaksaan Agung," kata Erick dalam keterangannya, Sabtu (21/12/2019).

Selain itu, kata Erick, pihaknya bersama Kementerian Keuangan (Kemenkeu) akan kembali merestrukturisasi perusahaan asuransi pelat merah tersebut untuk yang ketiga kalinya.

"Untuk Kementerian BUMN dan Kementerian Keuangan saat bersamaan akan melakukan restrukturisasi di Jiwasraya," imbuhnya.


Restrukturisasi terhadap Jiwasraya telah dilakukan oleh Kementerian BUMN sejak sejak 2006, lalu kembali diterapkan hingga 2011 dan tahun ini, rencana itu kembali akan diberlakukan.

Terakhir, dia menambahkan, bahwa Kementerian BUMN sepakat atas usul Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI terkait kasus gagal bayar PT Asuransi Jiwasraya (Persero).

Sebagaimana diketahui, dalam rapat kerja Komisi VI per 16 Desember 2019 lalu, DPR RI merekomendasikan pembentukan panitia kerja atau panitia khusus terkait penyelesaian permasalahan Jiwasraya.

"Kementerian BUMN, mengapresiasi rekomendasi yang diberikan oleh DPR RI terkait permasalahan Jiwasraya karena sejalan dengan koordinasi yang telah dilakukan oleh kementerian BUMN, Kementerian Keuangan dan Kejaksaan Agung untuk penyelesaian kasus Jiwasraya," ujar Erick.(detik.com)






from Berita Heboh https://ift.tt/2EI8Ygg
via IFTTT

Jadi Dewas KPK, Harga Sepeda Motor Artidjo Alkostar Kelewat Sederhana. Ini Rincian Kekayaannya

Posted: 21 Dec 2019 01:03 AM PST



Beritaterheboh.com - Nama Artidjo Alkostar belakangan santer terdengar pasca dirinya ditunjuk menjadi salah satu Dewan Pengawas (Dewas) KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi).

Sebelum tergabung menjadi dewan pengawas, ia sempat menjabat sebagai Mantan Hakim Mahkamah Agung.

Banyak yang menyebut bahwa sepak terjangnya kerap membuat koruptor keluar keringat dingin.

Walaupun demikian, dikutip dari dokumen Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) menyebutkan bahwa Artidjo Alkostar merupakan sosok yang sederhana.

Pada laporan dokumen per 29 Maret 2018/Periodik - 2017, total koleksi kendaraannya tak mencapai ratusan juta rupiah.



Dokumen LHKPN dari Artidjo Alkostar. (kpk.go.id)
Koleksinya antara lain sebuah sepeda motor Honda Astrea buatan tahun 1978 yang banderol nilainya cuma Rp 1 juta.

Selain itu, ia juga tercatat memiliki sebuah mobil minibus bermerek Chevrolet. Mobil tersebut merupakan buatan tahun 2004.

Dokumen tersebut menyebutkan bahwa mobil tersebut hanya mempunyai nilai sebesar Rp 40 juta.

LHKPN dari Artidjo Alkostar menyatakan bahwa total harta yang dimiliki oleh Dewas KPK ini mencapai Rp 181.996.576.(suara.com)

from Berita Heboh https://ift.tt/2Z9Rvqe
via IFTTT

Momen Rapat Soal Kongres PAN Disebut Ricuh, Eks Ketua: Zulhas Kabur Bawa Palu

Posted: 21 Dec 2019 12:03 AM PST


Beritaterheboh.com -  Eks Ketua DPP PAN Agung Mozin mengungkap rapat harian PAN yang membahas soal Kongres pemilihan ketua umum semalam berakhir ricuh. Petahana Ketum Zulkifli Hasan disebut lari terbirit-birit membawa palu sidang.

"Seorang ketua umum partai kabur terbirit-birit bawa lari palu sidang saat memimpin rapat yang teramat penting yaitu agenda penetapan lokasi kongres. Yang saya maksud adalah Zulkifli Hasan Ketum PAN," ungkap Agung kepada detikcom, Sabtu (21/12/2019).

DPP PAN memang menggelar rapat harian semalam, Jumat (20/12), sebagai tindak lanjut dari Rakernas beberapa waktu lalu. Zulkifli diketahui memimpin rapat persiapan Kongres pemilihan ketum. Rapat turut dihadiri Ketua Dewan Kehormatan Amien Rais, Sekjen PAN Eddy Soeparno, Waketum PAN Ahmad Hanafi Rais, Waketum PAN Mulfachri Harahap, Waketum PAN Bima Arya, Waketum PAN Viva Yoga Mauladi dan lainnya.


Menurut Agung, Zulhas pergi terburu-buru karena tidak ingin rapat yang juga dihadiri kubu lawannya dilanjutkan. Rapat disebut dilakukan tanpa ada diskusi saat pemilihan panitia Kongres.

"Dia tidak ingin rapat dilanjutkan. Ketika dia buka rapat, hanya kira-kira 5-7 menit, untuk menentukan lokasi kongres lalu akan membentuk tim, itu masih nggak apa-apa," ujar Agung.

Namun rapat menjadi rusuh karena tiba-tiba Zulkifli Hasan menunjuk sepihak loyalisnya, Sekjen PAN Eddy Soeparno sebagai Ketua Steering Committee (SC) dan Ketua DPD PAN DKI Jakarta, Eko Hendro Purnomo (Eko Patrio) sebagai Ketua Organizing Committee (OC).

"Semalam itu dia langsung angkat Eddy Soeparno sebagai Ketua SC dan Eko jadi OC. Kemudian pada nggak setuju. Padahal dalam rapat sebelumnya diputuskan lewat voting yang jadi ketua SC adalah Saleh Daulay," urai Agung.

Peserta rapat, termasuk yang terdiri dari kubu lawan Zulhas, disebut memprotes keputusan itu. Namun menurut Agung, Zulhas tak menggubrisnya dan langsung menutup rapat.


"Ketika orang-orang sudah pada teriak-teriak protes, dia langsung ketok, kabur terbirit-birit bawa palu di dadanya. (Rapat) rusuh, mereka membawa preman-preman, beberapa orang dari luar, (yang bawa) Zulkifli Hasan," sebutnya.

Agung mengatakan, seharusnya pemilihan panitia Kongres dilakukan secara voting. Namun Zulhas memutuskan secara sepihak untuk mengangkat pihak-pihak yang mendukungnya sebagai panitia kongres.

"Pak Amien juga sudah ada di situ. Waktu mau voting, jumlah pendukung dia dan lawan seimbang. Makanya dia kabur, sudah nggak pede dia. Dia sudah tidak menghargai Pak Amien. PAN sudah seperti partai abal-abal orang-orang yang terdidik jadi seperti ini," tutur Agung.


Usai menutup rapat di Kantor DPP, Zulhas disebut menggelar rapat kembali bersama para pendukungnya. Rapat digelar di rumah dinasnya di Kompleks Widya Chandra di Jakarta Selatan.

"Kemudian (Zulhas) kabur ke rumah dinas Ketua MPR di (kompleks) Widya Chandra dan melanjutkan rapat dengan pendukungnya sehingga rapatnya tidak sah. Selain rapat bukan di kantor DPP PAN juga telah menggunakan fasilitas rumah dinas untuk kepentingan pribadinya," ujar Agung.

"Rumah dinas Zulkifl hasan sebagai wakil harus pindah tapi dia masih bertahan di tempat yang mesti ditempati oleh ketua MPR yang baru, Bambang Soesatyo (Bamsoet) tapi malah nggak mau keluar dari sana," tambahnya. Zulkifli pada periode DPR/MPR sebelumnya memang menjabat sebagai Ketua MPR, namun periode ini posisinya digantikan Bamsoet dan Zulkifli menjadi Wakil Ketua MPR.


Agung tidak berada di ruang rapat karena sudah tak ada posisi. Namun ia tetap berada di arena rapat yang awalnya digelar di Kantor DPP PAN, Jl. Daksa I No 10, Jakarta Selatan.


"Saya di luar arena rapat karena sudah diberhentikan. (Tadinya) salah satu ketua DPP PAN. Banyak nama yang dia berhentikan (Zulhas) karena tidak mendukung dia. Dan (Zulhas) mengangkat orang-orang pendukung dia tanpa melalui mekanisme partai. Orang-orang yg tidak sepandangan dengan dia langsung di-PLT-kan," tutur Agung.

Agung mengaku tidak berada di kubu Amien Rais maupun kubu kandidat caketum PAN lainnya. Dia hanya ingin agar Zulhas tak lagi memimpin PAN.


"Dia memimpin rapat suasana sudah kubu-kubu sudah berhadap-hadapan, tapi di luar itu ada kubu lain. Saya tidak dukung siapa-siapa, hanya kritis terhadap sikapnya yang ugal-ugalan ngurus partai. Saya nggak dukung kandidat, saya bener-benar di luar mereka. Saya sejak awal asal bukan Zulhasan," beber Agung.

Seperti diketahui, internal PAN memanas jelang Kongres pemilihan Ketum PAN. Kubu Zulkifli Hasan dan kubu loyalis Amien Rais saling mengklaim mendapat banyak dukungan.

Zulkifli diketahui akan kembali maju sebagai ketum. Amien Rais tak memberikan restu atas niat besannya itu dan memberikan dukungan lewat kandidat lain seperti kepada Mulfachri Harahap dan Dradjad Wibowo.(detik.com)

from Berita Heboh https://ift.tt/34HX3th
via IFTTT

Bikin Haru, Cerita dr. Tiara Beri Pertolongan Pertama Adian Napitupulu di Pesawat

Posted: 20 Dec 2019 11:03 PM PST


Beritaterheboh.com - Politikus PDIP Adian Napitupulu sempat ditolong oleh seorang dokter THT saat kolaps dalam penerbangan dari Jakarta menuju Palangka Raya pada Kamis (19/12) lalu. 


dr Tiara Destafia, yang kebetulan menjadi penumpang dalam penerbangan tersebut, membantu Adian dengan memasangkan tabung oksigen dan infus. 

Kepada kumparan, Tia --panggilan Tiara--, menceritakan pengalamannya saat memberikan pertolongan pertama terhadap Adian. Saat itu, Tia mendengar pengumuman dari pramugari bahwa ada penumpang yang sakit dan butuh petugas medis.

"Diumumin lagi apakah ada di antara penumpang yang berprofesi medis," ungkap Tia, Sabtu (21/12). 


Setelah mendengar pengumuman itu, Tia bertanya kepada seorang pramugari tentang kondisi penumpang yang sakit, yakni Adian. Pramugari itu menjawab Adian mengalami sesak nafas.
"Ya sudah Tia bilang, saya dokter. Waktu Tia tanya, 'bapak sesak?'. Bapak (Adian) cuma bilang ini tekanan darah rendah, saya lemas minta oksigen," cerita dokter THT dari RS Muhammadiyah Palangka Raya itu.  

Wanita berusia 36 tahun itu lalu bertanya apakah Adian Napitupulu memang memiliki tekanan darah rendah, namun tidak dijawab. Akhirnya dibantu pramugari, Tia mulai memasang oksigen dan infus. Ia juga mengecek nadi Adian.

Sebelum memasang oksigen, Tia juga berusaha menekan telinga Adian dan memanggil-manggilnya. Hal itu dilakukan untuk mengukur tingkat kesadaran aktivis '98 itu.

"Sebelumnya tuh aku panggil dia, tekan telinga, 'pak, buka mulutnya pak', sambil tekan kupingnya. Buka, telan, dia berusaha buka mata tapi enggak bisa full," ujar Tia.

"Itu rangsangan sakit, karena salah satu penilaian untuk kesadaran dia masih bisa menolak dengan rangsangan sakit," imbuhnya.

Tia juga merendahkan kursi Adian dan ikut memberikan asupan gula, seperti lewat teh manis hangat. Ia juga beberapa kali melontarkan pertanyaan, untuk memastikan Adian masih dalam kondisi sadar. 

"Akhirnya ada (alat) tensi diambil sama pramugara, dibuka. Pas ditensi di bawah 90," jelasnya. 

Ia juga memastikan Adian tidak sesak nafas, karena nafasnya cukup teratur. Tia juga enggan berasumsi apakah Adian mengalami serangan jantung, karena saat itu banyak kemungkinan bisa terjadi. 

Tia yang lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya itu tidak berani terlalu intervensi karena tak mengetahui riwayat penyakit Adian. Termasuk soal penyakit jantung.

"Tapi saat itu banyak kemungkinan, bukan cuma jantung. Karena dia tensinya drop, nadi lemah, aku pikir bantu pasang infus dulu. Intinya itu. Karena aku tidak tahu banyak riwayat dia, jadi enggak berani intervensi lain," tutur dia. 

Ibu satu anak ini memang tak lama mendampingi Adian, karena pesawat akan landing. Setibanya pesawat di Bandara Tjilik Riwut Palangka Raya, Adian sudah diserahkan sepenuhnya kepada tim kedokteran bandara. 

"Enggak (dampingi), karena langsung diambil alih tim dokter di bandara. Jadi waktu landing, langsung tim kesehatan masuk pesawat, ambil lalu angkat dia ke ambulans," ucap Tia. 

Pengalaman Tia memberi bantuan pertolongan pertama kepada Adian memberi kesan tersendiri. Sebab, ia tak pernah dalam posisi menolong penumpang di pesawat. (kumparan.com/artikel asli)




from Berita Heboh https://ift.tt/2EHUw80
via IFTTT

Wow! Semua Transaksi Pertamina Diintip Pajak, Gegara Ahok?

Posted: 20 Dec 2019 09:03 PM PST


Beritaterheboh.com -  PT Pertamina (Persero) ternyata telah mengintegrasikan datanya dengan Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan.

Apa artinya?

"
Artinya, seluruh data transaksi yang dilakukan oleh Pertamina (Iya, seluruh data) terhubung secara online dan real time dengan sistem data Direktorat Jenderal Pajak," kata Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara, Jumat (20/12/2019).

"Semua transaksi, baik transaksi dengan suppliers maupun dengan buyers, bisa dilihat Ditjen Pajak."

Menurut Suahasil, integrasi data ini bukan hanya untuk Pajak Pertambahan Nilai (PPN) yang memang sudah dimulai integrasinya sejak 2018, namun juga untuk pajak-pajak lainnya termasuk Pajak Penghasilan (PPh).

"Artinya lagi, semua faktur pajak terselesaikan online. Dengan kesepakatan di awal mana transaksi yang boleh dan tidak boleh diakui sebagai biaya, maka tidak perlu ada koreksi-koreksi pajak. Pemeriksaan pajak menjadi minimum bahkan bisa jadi hilang sama sekali," terang Suahasil.

Pertamina membuka akses informasi, DJP memberikan kepastian dan kemudahan untuk taat pajak. Direktorat Jenderal Pajak lebih percaya kepada laporan keuangan perusahaan. Pertamina lebih efisien dan lebih patuh menyelesaikan kewajiban pajak.

"Harapan saya, integrasi data perusahaan dengan Direktorat Jenderal Pajak bisa menjadi trend. Pertamina sudah merintis. BUMN lain kita upayakan mengikuti. Dunia usaha swasta pun bisa juga ikut. Untuk Indonesia yang lebih taat pajak, 
untuk dunia usaha yang lebih efisien," kata Suahasil.


Pertama Kali di Indonesia, Pertamina Terapkan Digitalisasi Integrasi Data Perpajakan

Pertamina meresmikan Digitalisasi Integrasi Data Perpajakan pada Direktorat Jenderal Pajak, Kementerian Keuangan RI. Penerapan sistem ini merupakan yang pertama kali di Indonesia, sebagai wujud berkomitmen Pertamina dalam memperkuat transparansi perusahaan.

Peresmian dihadiri oleh Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara, Wakil Menteri BUMN Budi Gunadi Sadikin, Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati serta sejumlah Direktur Utama BUMN di Kantor Pusat Pertamina, Jakarta, Kamis 19 Desember 2019.

Digitalisasi integrasi data perpajakan ini diwujudkan dengan membuka akses data keuangan Pertamina terkait perpajakan kepada Direktorat Jenderal Pajak secara _real time_, sehingga Direktorat Jenderal Pajak dapat mereview, mengevaluasi dan memvalidasi pemenuhan kewajiban perpajakan PT Pertamina (Persero) sebelum SPT disampaikan. Sampai dengan akhir tahun 2019, kolaborasi tim integrasi data perpajakan Pertamina dan Direktorat Jenderal Pajak telah menghasilkan sejumlah digitalisasi proses bisnis administrasi perpajakan baru yang meningkatkan transparansi transaksi perpajakan perusahaan.

Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati menyatakan transparansi data keuangan dalam integrasi data perpajakan antara Pertamina dengan Direktorat Jenderal Pajak merupakan sebuah langkah monumental dalam konteks sejarah hubungan antara Wajib Pajak dengan Fiskus di Indonesia. 

"Kami menerapkan skema _Co-operative Compliance_ sebagai bentuk hubungan antara wajib pajak dengan otoritas perpajakan yang didasarkan pada prinsip-prinsip _mutual trust_, _mutual understanding_, _transparency_, _co-operation_, dan _collaboration_,"ujarnya.

Nicke melanjutkan, skema ini akan mendatangkan manfaat bagi kedua pihak dalam hal penyajian data dan monitoring secara _real time_, serta penyelesaian potensi selisih perpajakan dengan lebih cepat sehingga mengurangi beban _cost of collection_. 

Pada kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Pajak, Suryo Utomo juga menjelaskan manfaat adanya digitalisasi dan integrasi data perpajakan ini akan berdampak pada tingkat transparansi dan _compliance_ Wajib Pajak.

Inisiatif digitalisasi perpajakan tersebut telah dimulai sejak awal 2018. Integrasi data perpajakan antara Pertamina dengan Direktorat Jenderal Pajak dapat diwujudkan secara digital yang ditandai dengan implementasi e-Faktur Host-to-Host Pajak Pertambahan Nilai untuk seluruh transaksi penjualan dan pembelian Pertamina.

 

"Kami mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada seluruh jajaran Kementerian Keuangan, khususnya Direktorat Jenderal Pajak atas partisipasi, koordinasi, komunikasi, dan dukungan penuhnya, sehingga inisiatif Integrasi Data Perpajakan dapat diwujudkan dengan baik,"pungkasnya.


(cnbcindonesia.com/pertamina.com)

from Berita Heboh https://ift.tt/34HSy22
via IFTTT

ICW Tolak Lima Pimpinan Baru KPK Lantaran...............

Posted: 20 Dec 2019 08:03 PM PST


Beritaterheboh.com -  Indonesian Corruption Watch (ICW) menolak nama-nama lima pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi atau KPK yang baru saja dilantik oleh Presiden Jokowi, Jumat 20 Desember 2019 kemarin. Menurut mereka setidaknya ada lima alasan untuk menolak pimpinan baru KPK. Alasan pertama karena dugaan pelanggaran kode etik.

"Salah satu pimpinan KPK, diduga sempat bertemu dengan seorang kepala daerah yang sedang berperkara di lembaga anti rasuah itu," kata peneliti ICW Kurnia Ramadhana, dalam keterangan tertulis Sabtu 21 Desember 2019. ICW pada tahun 2018 lalu, kata dia, termasuk yang melaporkan salah seorang pimpinan KPK tersebut ke KPK atas dugaan pelanggaran kode etik.

Alasan kedua mayoritas pimpinan yang baru KPK sepakat dengan revisi Undang-Undang KPK, yang menurut ICW justru melemahkan KPK. Pada saat uji kelayakan di DPR mayoritas pimpinan KPK terpilih setuju dengan revisi, padahal di saat yang sama draft yang ditawarkan oleh DPR dan pemerintah tersebut banyak mendapat penolakan oleh masyarakat.

Ketiga, tidak patuh melaporkan harta kekayaan ke KPK. Salah seorang pimpinan KPK, kata Kurnia, diketahui sempat tidak melaporkan harga kekayaan ke KPK. Padahal menurutnya melaporkan LHKPN sudah diatur secara tegas dalam Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggara Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme. Ditambah dengan Peraturan KPK Nomer 07 Tahun 2016.

"Tentu catatan ini akan berimplikasi buruk bagi citra KPK yang selama ini dikenal menjunjung tinggi nilai-nilai integritas," tuturnya.

Keempat, Usia tidak mencukupi untuk dilantik menjadi pimpinan KPK. Satu di antara lima pimpinan KPK masih berusia 45 tahun. Hal ini bertentangan dengan Pasal 29 huruf e Undang-Undang KPK baru. Pada aturan tersebut disebutkan bahwa untuk dapat diangkat menjadi pimpinan KPK harus berusia paling rendah 50 tahun.

Alasan kelima, ada pimpinan KPK baru yang sempat diberi petisi oleh internal pegawai KPK. Pada April lalu, pegawai KPK sempat mengirimkan petisi kepada pimpinan KPK karena diduga ada hambatan penanganan di Kedeputian Penindakan.

Saat itu setidaknya ada lima persoalan: ada dugaan penundaan gelar perkara di tingkat kedeputian; sering terjadi kebocoran informasi soal tangkap tangan; pegawai di Kedeputian Penindakan merasa kesulitan memanggil saksi dan adanya perlakuan khusus terhadap figur tertentu yang juga menjadi saksi; sering terjadi penolakan penggeledahan di lokasi tertentu dengan alasan yang tidak jelas; adanya pembiaran terhadap pelanggaran yang dilakukan internal penindakan.

Kemarin Presiden Jokowi melantik lima pimpinan baru KPK yakni, FIrli Bahuri, Alexander Marwata, Nurul Ghufron, Nawawi Pomolango, dan Lili Pintauli Siregar.(tempo.co)

from Berita Heboh https://ift.tt/2rfBpPv
via IFTTT

Kata Tetangga Soal Pemilik Rumah Berlantai 2 Berstiker Miskin

Posted: 20 Dec 2019 07:03 PM PST


Beritaterheboh.com - Rumah berlantai dua milik Erna Musriyatun (36) jadi sensai karena ditempeli stiker keluarga miskin. Tetangga Erna, Suradi pun bercerita mengenai keseharian pemilik rumah mewah itu.

"Memang pekerjaannya buruh serabutan. Kalau ada pekerjaan di sawah, ya di sawah, kalau tidak yang buruh lainnya," kata Suradi saat ditemui detikcom di Dusun Telukan, Desa Wanglu, Kecamatan Trucuk, Klaten, Jumat (20/12/2019).


Suradi bercerita, suami Erna, Marino (36) sehari-harinya bekerja sebagai buruh serabutan. Kadangkala mereka juga berjualan sayur hingga ke Jakarta.

"Kadang aplusan dengan saudaranya berjualan sayur di Jakarta. Kalau selesai pulang ke sawah lagi," terangnya.

Meski begitu, Suradi mengaku tak tahu persis soal pembangunan rumah berlantai dua itu. Apalagi soal kasus penempelan stiker keluarga miskin tersebut.

Sebelumnya diberitakan, rumah Erna menjadi sorotan karena ditempeli stiker keluarga miskin. Dari pantauan di lokasi, rumah itu terlihat paling megah dibandingkan tetangga kanan-kirinya. Rumah berlantai dua itu dicat dengan warna hijau dengan hiasan keramik di dinding maupun lantainya.

Namun, Erna mengaku belum mau mundur sebagai penerima bantuan pangan non tunai (BPNT). Sebab, dia membangun rumah itu secara bertahap sejak 2017 lalu.

"Belum mundur, sebab belum lama saya menerima dan yang lain sudah banyak sejak lama," kata Erna saat ditemui detikcom di rumahnya, Dusun Telukan, Desa Wanglu, Kecamatan Trucuk, Klaten, Jumat (20/12)(detik.com)


from Berita Heboh https://ift.tt/34KXyTi
via IFTTT

Heboh Rumah Berlantai 2 Berstiker Miskin di Klaten. Ini Pengakuan si Pemilik Rumah

Posted: 20 Dec 2019 07:03 PM PST



Beritaterheboh.com - Rumah mewah berlantai dua di Klaten, Jawa Tengah jadi sorotan karena ditempeli stiker keluarga miskin. Pemilik rumah, Erna Musriyatun (36) mengaku sebagai buruh serabutan.

Dari pantauan di lokasi, rumah itu terlihat paling megah dibandingkan tetangga kanan-kirinya. Rumah berlantai dua itu dicat dengan warna hijau dengan hiasan keramik di dinding maupun lantainya. Erna mengatakan rumah itu dia bangun bersama suaminya, Marino (36) dengan cara menabung.

"Yang bangun bapak (Marino) dari hasil klumpuk-klumpuk (menabung). Kami orang kecil," kata Erna saat ditemui detikcom di rumahnya, Dusun Telukan, Desa Wanglu, Trucuk, Klaten, Jumat (20/12/2019).

Dia mengaku pendapatannya sebagai buruh tidak menentu. Namun, dia menyisihkan pendapatannya itu untuk menabung dan membangun secara bertahap sejak 2017 lalu.


"Ya namanya buruh. Pendapatan tidak mesti," katanya.

Erna juga membantah jika pembangunan rumahnya dibantu adiknya yang bekerja di Jepang. "Yang dibangun dari Jepang bukan di sini. Ya di tempat mbahe (eyangnya) sana bukan di sini," tukasnya.

Erna mengaku masih belum menghuni rumah berlantai dua dan berkeramik itu. Sampai saat ini dia masih menumpang di rumah ibunya. Dia juga mengaku belum mau mundur sebagai penerima bantuan bantuan pangan non tunai (BPNT) dan tak mempermasalahkan pemasangan stiker keluarga miskin di rumahnya yang bercat hijau itu.

"Belum mundur, sebab belum lama saya menerima dan yang lain sudah banyak sejak lama," ucapnya.

Ditemui terpisah, Suradi membenarkan tetangganya itu merupakan buruh serabutan. Selain bertani, Erna dan suaminya Marino (36) juga dikenal sebagai pedagang sayur.

"Memang pekerjaannya buruh serabutan. Kalau ada pekerjaan di sawah, ya di sawah, kalau tidak yang buruh lainnya," jelasnya.

Foto: Rumah belum berplester dan beralaskan tanah di Klaten tidak ditempeli stiker keluarga miskin (Achmad Syauqi/detikcom)



Ironisnya, di Dusun Posakan Timur, Kecamatan Cawas, ada rumah yang belum diplester dan masih beralaskan tanah tidak ditempeli stiker keluarga miskin. Rumah berukuran 4X7 meter itu dihuni Dwi Sularsih dan anaknya.

Tetangga Dwi, Slamet Widodo menyebut rumah tetangganya itu belum terdata sebagai warga miskin. Diduga karena Dwi belum memiliki Kartu Keluarga (KK) sendiri usai pindahan.

"Namun kelihatannya sudah didata dan diajukan beberapa waktu lalu. Hanya mungkin belum selesai," terang Slamet.

Dihubungi terpisah, Koordinator Kabupaten Pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) Klaten, Theo Markis mengaku banyak mendapat laporan terkait rumah mewah yang ditempeli stiker miskin. Dia mengatakan temuan itu bakal dibuatkan berita acara untuk verifikasi.

"Jadi temuan yang bagus dapat, tidak bagus tidak dapat, layak dan tidak layak akan dibuatkan berita acara. Berita acara akan dijadikan bahan tindaklanjut untuk dilaporkan ke pusat, termasuk dimasukkan data ke SIKS-NG (Sistem Informasi Kesejahteraan Sosial Next Generation)," beber Theo.detik.com/Artikel Asli





from Berita Heboh https://ift.tt/2s7uDvy
via IFTTT

Bolehkah Umat Muslim Mengucapkan Selamat Natal? Ini Jawaban Quraish Shihab

Posted: 20 Dec 2019 05:33 PM PST


Beritaterheboh.com - Hari Raya Natal yang dirayakan setiap 25 Desember akan tiba sebentar lagi, tepatnya 5 hari lagi.

Sebagai negara dengan mayoritas penduduknya beragama Islam, topik diperbolehkan atau tidaknya mengucapkan 'Selamat Natal' selalu banyak diperbincangkan.

Ada kubu yang menyetujui, ada yang menolak, dan tak kalah banyak pula yang menjadi netral.

Lalu, bagaimanakah hukum mengucapkan selamat merayakan hari raya untuk agama selain Islam sebagai kaum muslim?

Pendapat Quraish Shihab

Quraish Shihab menjawab pertanyaan yang kerap diajukan, yaitu bolehkah mengucapkan selamat terhadap perayaan hari besar agama lain.

"Bolehkah kita memberikan ucapan selamat kepada perayaan hari besar agama lain?," ucap Najwa Shihab membuka acara 'Shihab&Shihab'.

"Beragama itu antara lain definisinya adalah kemampuan meneladani sifat Tuhan. Nah, salah satu sifat Tuhan yang paling dominan adalah Maha Kasih," jawab Abi Quraish.

Jawaban tersebut diunggah dalam acara 'Shihab&Shihab' di kanal YouTube Najwa Shihab yang tayang pada 25 Desember 2018 lalu.

Ayahanda jurnalis kenamaan Najwa Shihab ini menjelaskan, bahwa pada dasarnya kita semua bersaudara.

Jika tidak saudara seagama, maka kita bersaudara dalam konteks kemanusiaan.

"Atas dasar itulah, sekadar mengucapkan selamat dibolehkan." kata pria yang kerap dipanggil Abi Quraish ini.

Hal tersebut juga diamini oleh Romo Budi Purnomo, yang juga hadir dalam acara bincang-bincang di 'Shihab&Shihab.'

Romo Budi merupakan Imam sekaligus Ketua Komisi Hubungan Antar Agama dan Kepercayaan  Keuskupan Agung Semarang (KAS).

Romo Budi dikenal berkat ketekunannya menyuarakan toleransi melalui seni dan budaya.

Romo Budi bahkan bercerita dirinya terbiasa memberi selamat kepada umat agama lain ketika mereka merayakan hari besar keagamaan.

Abi Quraish mengungkapkan jika problematika boleh tidaknya mengucapkan selamat pada hari raya agama lain hanya terjadi di Indonesia dan Malaysia.

Abi Quraish juga mengatakan hal tersebut tidak terjadi di Timur Tengah.

"Problem ini hanya terjadi di Indonesia atau Malaysia, kalau di Timur Tengah tidak ada," jelas Abi Quraish.

Mengenai diperbolehkan atau tidaknya, Abi Quraish mengatakan bahwa mengucapkan selamat hari raya untuk agama lain adalah hal yang bagus.

"Kita tidak akan berkata boleh atau tidak (mengucapkan selamat natal), namun sebenarnya bagus," kata Abi Quraish.

"Bagus (karena) kita ikut bergembira dengan kegembiraan siapapun," lanjutnya.

Abi Quraish juga menjelaskan bahwa hanya ada dua jenis saudara dalam hidup.

Yaitu jika bukan saudara seagama, maka kita adalah saudara satu kemanusiaan.

"Karena pada prinsipnya dalam ajaran agama, hanya ada dua (jenis saudara) yaitu orang yang seagama dengan Anda atau orang yang satu kemanusiaan dengan Anda," jelas Abi Quraish.

"Ketika bergembira mari kita ikut bergembira, jika sedih mari berbela sungkawa," tegas Abi Quraish.


Lihat mulai menit 5.50 

    

from Berita Heboh https://ift.tt/2ERy4JL
via IFTTT

Pengakuan Sisi Asih Dituding Kelakuannya Sama Seperti Putri Novitasari, Andre Taulany Bereaksi

Posted: 20 Dec 2019 05:33 PM PST


Beritaterheboh.com - Sosok pramugari Garuda Indonesia, Sisi Asih buka suara terkait tudingan bahwa dirinya ini tak berbeda jauh dengan ' selir' Ari Askhara, Putri Novitasari.

Padahal sebelumnya diberitakan bahwa Sri Asih ini diduga menjadi korban dari Putri Novitasari

Namun tiba-tiba ada seorang perempuan yang membongkar 'borok' kelakuan Sisi Asih yang sebenarnya.

Tak terima dengan cuitan tersebut, Sisi Asih kini memberikan pengakuan dan memberikan sikap tegasnya di hadapan Andre Taulany.

Disebut-sebut Puteri ini takut merasa tersaingi oleh mantan kontestan Indonesian Idol itu.

Maka dari itu, Puteri pun mencari-cari alasan agar Sisi Asih ini mendapat sanksi grounded atau tidak diperbolehkan terbang.

Namun di tengah kontroversi  tersebut, tiba-tiba muncul sosok news anchor bernama Farhannisa Suri.


Farhannisa Suri justru membeberkan aib Sisi Asih yang selama ini dikenal polos dan baik hati ini.

Farhannisa mengunggah tangkapan layar percakapan yang diduga terjadi antara Sisi Asih dengan mantan kekasihnya.

Potongan gambar itu di unggah Farhannisa di Instagram Story, yang kemudian diunggah ulang oleh akun gosip di Instagram.

Dalam percakapan yang merupakan DM Instagram itu, Asih diminta nomor ponsel oleh seseorang yang diduga kekasih Farhannisa.


Melihat hal tersebut, Sisi Asih pun tak tinggal diam.

Kemudian, Sisi Asih memberikan pengakuan eksklusif kepada Andre Taulany di laman Youtube Taulany TV, Jumat (20/12/2019).


"Kemaren itu kan masalahnya rame banget, yang katanya Sisi sempat terganggu dan komplain soal nama baik Sisi sendiri," singgung Andre Taulany.

Disinggung seperti itu, Sisi Asih menegaskan bahwa itu hanya masalah pribadi, tak menyangkut masalah pekerjaannya sebagai pramugari.

"Gak ada , itu gak ada sangkut pautnya (dengan pekerjaan pramugari). Itu masalah personal," tegas Sisi Asih.

Maka dari itu, Sisi Asih mengaku sedang fokus untuk membalikkan nama baiknya

"Aku concernnya itu membalikkan nama baik aku," ujar Sisi Asih.

Menurut Sisi Asih, cuitan dari Farhannisa di Instagram Storynya itu adalah fitnah.

"Karena menurut aku, kemarin itu adalah sebuah fitnah. Jadi aku pengen semuanya clear, lebih baik dan ke depannya lebih baik," tegas Sisi Asih.

Tak cukup menggertak lewat ucapan dengan menyebutkan bahwa itu fitnah, Sisi Asih pun sudah menggandeng pengacara.

"Aku sudah hubungi lawyer aku, manajer aku, sudah memproses fitnah itu menjadi sebuah somasi," ujar Sisi Asih.

Sisi Asih pun sudah meminta agar Farhannisa ini mau meminta maaf kepadanya atas penyebaran fitnah tersebut.

"Dan kita tunggu itikad baiknya untuk permohonan maaf atau enggak," ujar Sisi Asih.

Setelah itu, Sisi Asih berbisik-bisik kepada Andre Taulany memberikan pengakuan lainnya.

Dalam bisikan tersebut, terdengar Sisi Asih menyebutkan kata-kata hal negatif, sosial media, dan minta maaf.

Setelah selesai berbisik, Sisi Asih meminta agar ucapannya ini tak dibocorkan ke media.

"Jangan kasih tahu ya mas," ujar Sisi Asih.

Mendengar ucapan Sisi Asih, Andre Taulany bereaksi kaget.

"Waduh, kenapa harus berbisik, Ini udah kedengeran," jawab Andre Taulany syok.

Setelah itu, Andre Taulany mengungkapkan isi bisikan Sisi Asih kepadanya.

"Oh, jadi menungu itikad baik dari sebalah sana untuk meminta maaf," ujar Andre Taulany.

"Yang sudah posting fitnah kemarin," imbuh Sisi Asih.

Setelah itu, Andre Taulany memberikan doanya untuk permasalahan Sisi Asih dan Farhannisa

"Mudah-muahan ini cepat clear, cepat selesai. Somasinya Sisi juga sebuah itikad baik, mau mneyelesaikan ini dnegan baik tanpa perseteruan,"

"Semoga yang disana juga menanggapinya dengan positif, bisa ketemu lah dnegan jalan keluar yang terbaik

"Semoga juga gak mengganggu pekerjaan Sisi juga," dia Andre Taulany.

"Amin," tandas Sisi Asih (Tribunnews.com)

from Berita Heboh https://ift.tt/35JotR1
via IFTTT

Gegara Angkat Tangan, Haddad Alwi Dipaksa Selawatan. Ini Penjelasan Panitia Haul

Posted: 20 Dec 2019 04:33 PM PST



Beritaterheboh.com - Penyanyi religi Haddad Alwi mendapat perlakukan kurang menyenangkan saat hendak memimpin selawatan di Cikeretug, Sukabumi, Jawa Barat. Sekelompok massa mengusirnya setelah menudingnya sebagai syiah.

Dirangkum detikcom, insiden itu menimpa Haddad Alwi pada tanggal 16 Desember 2019 lalu. Muannas Alaidid, yang ditunjuk sebagai pengacara Haddad Alwi, menyebut saat itu kliennya diundang untuk membacakan selawat.

"Sebetulnya hanya membacakan selawat, bukan mengisi ceramah saat berada di Sukabumi, 16 Desember 2019, di mana tiba-tiba diturunkan paksa dalam acara itu," ujar Muannas dalam keterangannya kepada wartawan, Jumat (20/12/2019).


Ketua Umum Cyber Indonesia ini pun meminta polisi turun tangan. Muannas, yang juga sebagai pelapor di kasus Buni Yani dan Jonru serta Ratna Sarumpaet, meminta polisi mengusut pelaku persekusi tersebut.

"Kita minta polisi turun tangan, baik Polres Sukabumi hingga Polda Jawa Barat, ini persekusi menurunkan habib yang sedang ceramah dan selawat, harus diperiksa pelakunya dan digali motifnya, karena kalau persekusi ini berlanjut bisa mengecam kerukunan umat beragama yang dapat memecah belah persatuan dan kesatuan, bayangkan saja ini satu agama, apalagi mereka yang beda agama, apalagi Haddad Alwi ini seorang habib dan keturunan," lanjut Muannas.


Di media sosial sendiri beberapa versi penyebab pengusiran Haddad Alwi. Ada yang menyebutkan bahwa insiden itu terjadi karena Haddad Alwi saat berada di atas panggung, sempat ceramah dan dalam ceramahnya itu dia membela ulama NU KH Ahmad Muwafiq alias Gus Muwafiq dan mengutuk orang-orang yang memusuhinya.

"Wallahi, saya sumpah ini. Saya wallahi, wallahi, mengutuk orang-orang yang mencaci-maki sahabat," ucap Haddad Alwi yang kemudian mengundang keriuhan. Sontak massa berbaju serba putih melantunkan selawat hingga akhirnya Haddad Alwi menyampaikan kesediannya untuk turun dari panggung.

"Ana (saya) diundang ke sini, ana mau selawat. Baik, saya akan turun... saya akan turun...," kata Haddad Alwi yang sudah terdesak massa. Dia pun lantas turun dari panggung meninggalkan lokasi.


Namun hal ini dibantah Muannas. Menurut Muannas, Haddad Alwi diusir karena ada provokasi yang menudingnya sebagai syiah.

"Ada yang memprovokasi Haddad sebagai Syiah. Di atas panggung dianggap dia sedang baiat Syiah. Ini berita bohong dan fitnah," tegas Muannas.


Muannas juga menyinggung soal aksi Haddad Alwi yang berdiri sambil mengangkat tangan dan memukulkan dadanya, yang dianggap oleh kelompok massa sebagai bagian dari pembai'atan syiah. Muannas pun menantang pihak-pihak yang menuding Haddad Alwi untuk menunjukkan bukti bahwa hal itu adalah syiah.

"Kemudian tuduhan soal video tuduhan berdiri mengangkat tangan dan memukulkan dada yang diklaim sepihak mereka sebagai ajaran syiah, simple, tunjukkan video dan rekaman selama Habib Haddad Alwi berada di atas panggung, demi Allah tak mungkin dapat mereka buktikan, karena memang tuduhan itu fitnah dan mengada-ada," tegas Muannas lagi.


Sementara itu, Kapolres Sukabumi Kota AKBP Wisnu Prabowo mengaku belum bisa memberikan keterangan berkaitan dugaan Haddad Alwi diusir. Menurut dia, pihaknya masih menunggu keterangan lengkap saksi-saksi, antara lain Habib Hasan, panitia haul.

"Kita tunggu keterangan ketua panitianya, biar semuanya lengkap tidak sepotong-sepotong," kata Wisnu.

Sementara panitia haul, Ustaz Hikmat menyampaikan bahwa Haddad Alwi diundang untuk berselawat dalam acara haul almarhum Habib Abdullah Bin Zein Alatas. Namun Hikmat membantah terjadi pengusiran terhadap Haddad Alwi. Sebab, menurutnya, malam itu ia bahkan mengantar Haddad Alwi turun dari panggung hingga masuk ke dalam mobil.

"Beliau diundang untuk membawakan selawat, sebetulnya bukan diturunkan dari panggung, sebagian (tamu yang hadir) meminta untuk menurunkan tangan saja (saat berselawat), di media sosial kan lagi angkat tangan sebetulnya supaya diturunkan tangan saja," kata Hikmat kepada detikcom di Kampung/Desa Cikurutug, Kecamatan Cireunghas, Jumat (20/12/2019).

Ketika detikcom menanyakan soal anggapan menaikkan dan menurunkan tangan, Hikmat mengaku tidak paham.

"Soal itu lebih baik ngobrol dengan habaib-habaib yang lain yang lebih paham dengan hal itu. Takutnya saya salah menjelaskannya, saya hanya meluruskan saja hanya diminta untuk menurunkan tangan saja bukan diturunkan dari panggung," lanjut Hikmat.

Hikmat kembali menjelaskan saat itu posisi Haddad Alwi memang diminta untuk berselawat, waktunya hanya sekitar 10 menit. "Jawaban Hadad Alwi saat itu yang mau menurunkan tangan silahkan yang mau mengangkat tangan silahkan duduk. Setelah itu dilanjutkan, lalu kata Haddad Alwi saya turun saja," jelasnya.


Saat itu ada beberapa pengisi acara, ada Habib Hasyim sebagai penceramah dan Haddad Alwi untuk mengisi selawat. Jemaah yang hadir dalam haul tersebut mencapai ribuan.

"Beliau (Haddad Alwi) yang mengundang Habib Ali (masih keluarga besar yang mengadakan Haul). Beliau yang lebih tahu," imbuhnya.

Menurutnya di media sosial, disebut Haddad Alwi diturunkan dan diberhentikan bacaan selawatnya. Hikmat juga meluruskan anggapan itu.


"Yang saya dengar klarifikasi dari Habib Basim bukan menghentikan selawat. Kata Habib Hasyim, saya bukan anti selawat saya suka apalagi saya fans Hadad Alwi sejak kecil. Jadi ini yang perlu diluruskan lagi, bukan untuk turun dari panggung tapi diminta menurunkan tangan. Kenapa saya tahu? karena posisi saya di atas (panggung) saat itu," jelasnya menirukan ucapan Habib Hasyim.

Secara pribadi, Hikmat bahkan meminta maaf langsung kepada Haddad Alwi usai acara.

"Saya meminta maaf ke beliau atas ketidaknyamanan. Kata beliau enggak masalah, hal biasa. Beliau saya yang antar, sempat duduk di rumah keluarga haul langsung beliau masuk ke mobil. Saya ngobrol dan meminta maaf lagi, maaf atas kekurangan, maaf atas ketidaknyamanan. Beliau bilang enggak apa apa, enggak ada apa apa," tandasnya.(detik.com)

from Berita Heboh https://ift.tt/2tEvBjn
via IFTTT

Related Posts

Previous
Next Post »