IFKNews |
- Pada Polisi Teddy Tunjukkan 7 Obat Lina, Mantan Asisten Istri Sule Beri Bantahan
- 4 Fakta Harun Masiku, Politikus PDIP Eks Kader Demokrat Penyuap Komisioner KPU yang Diburu KPK
- Risma Tak Akan Tolak Tawaran Megawati Jika Ditunjuk Maju di Pilgub Jakarta Lantaran....
- Andhika Pratama Minta Maaf ke Kru Nih Kita Kepo, Nikita Mirzani Murka Hingga Sentil Artis Lainnya
- Top trends in phones from CES 2020: Cheaper foldables, 5G and more - CNET
- Top trends in phones from CES 2020: Cheaper foldables, 5G and more - CNET
- GoJek Tanggapi Customer GoFood yang Duitnya Raib Rp 9 Juta
- Kecelakaan Beruntun di Antasari, Pelajar Pengemudi Altis Jadi Tersangka
- Profil Mantan Petinggi Garuda Indonesia Heri Akhyar yang Digosipkan Dekat Pramugari Siwi Widi
- Chef Arnold Ngamuk saat Ada Peserta MasterChef Indonesia Berbuat Curang, Langsung Diskualifikasi
- Eks Komisioner KPU Beberkan Pola PAW Harun Masiku Mirip Mulan Jameela. Begini Katanya
- In Competition for Top Jobs, in the N.F.L. and Beyond, It Pays to be a White Man - The New York Times
- In Competition for Top Jobs, in the N.F.L. and Beyond, It Pays to be a White Man - The New York Times
- Deddy Corbuzier Terluka Parah? Polda Metro Jaya Beri Penjelasannya
- Anies Baswedan Heran Banjir Jakarta Paling Heboh di Media Sosial. Begini Curhatnya
- Parto 'Patrio' Ngaku Pernah Buang Anaknya Ketika Masih Bayi, Ini Penyebabnya
- Walkot Depok Razia LGBT Gegara Kasus Reynhard, Guntur Romli Beri Sindiran Pedas!
- KPK Disebut Belum Dapat Izin Pengawas Geledah Kantor PDIP, Ustad Tengku Zul Mulai Nyinyir
- Ungkap Kisah Cinta dengan Mantan Istri, Teddy: Menyesal, Saya Tertipu Fotonya
- Aksi Donasi untuk Kebakaran Australia Tuai Sindiran, Chef Arnold Malah Nyolot
- Digadang-gadang Maju Pilgub DKI, Ini Jawaban Bijak Risma
- Manajer Angkat Suara Soal Tudingan Mulan Jameela Terlibat Investasi Bodong
- Pengacara: Pemeriksaan Mulan Jameela Harus Seizin Jokowi
Pada Polisi Teddy Tunjukkan 7 Obat Lina, Mantan Asisten Istri Sule Beri Bantahan Posted: 12 Jan 2020 06:03 AM PST Beritaterheboh.com - Tanggapi pernyataan Teddy soal tujuh macam obat Lina semasa hidup, Butet sang mantan asisten membantah keras. 15 tahun bekerja pada Lina, Butet mengaku mengenal baik sosok mantan istri Sule tersebut. Termasuk semua pernyataan Teddy soal penyakit Lina, akhirnya dibantah keras oleh sang mantan asisten. Sama seperti pernyataan Sule dan Rizky Febian, Butet mengaku jika semasa hidup Lina tidak pernah mengidap sebuah penyakit yang serius. Sayangnya pernyataan ketiganya justru berbanding terbalik dengan pengakuan Teddy. Teddy justru mengatakan jika mantan istri Sule tersebut menderita beberapa penyakit semasa hidupnya. Bahkan ayah sambung Rizky Febian ini berani menunjukkan bukti sedikitnya tujuh obat yang dikonsumsi oleh Lina. Tujuh obat Lina tersebut dibawa Teddy saat dirinya diperiksa di Satreskim Poltabes Bandung pada, Jumat (10/1/2020) lalu. Hal tersebut karena Teddy sempat mengaku bahwa Lina ini sempat menderita penyakit asam lambung sebelum meninggal dunia. "Pertanyaannya seputar perihal dari obat yang dikonsumsi ( Lina), belum kesehariannya gimana, terus dari pola makannya gimana," ujar Teddy seperti yang dilansir dari Kompas.com. Dilansir TribunnewsBogor.com dari Youtube Beepdo, Teddy menjelaskan dirinya ini harus menyiapkan berbagai jenis obat ketika penyakit Lina kambuh. Obat-obatan untuk Lina ini disebut Teddy hampir mencapai 7 jenis. Mulai dari obat-obatan yang bentuknya sirup hingga tablet harus Lina konsumsi demi pengobatan penyakit asam lambungnya. "Obat lambung gitu, jadi buat asam lambung," tutur Teddy. "Ada banyak itemnya, ada yang diemut, ada sirup, ada yang bentuknya kapsul," ungkap Teddy. Keseluruhan dari obat-obatan tersebut pun sudah diserahkan dan ditunjukkan buktinya oleh Teddy kepada pihak kepolisian. "Jadi lebih dari tujuh item kayanya dan itu sudah saya serahkan ke polisian semua," tambah Teddy. Mendengar pemaparan Teddy, membuat mantan asisten Lina, Butet merasakan adanya kejanggalan. Butet, sang mantan asisten diketahui sudah 15 tahun lebih meneamni Lina kemanapun. Bahkan soal riwayat penyakit Lina pun diketahui oleh Butet. Diakui Butet, Lina ini tidak memiliki riwayat penyakit apapun. See detail Mantan asisten Lina, Butet menceritakan mimpi yang dialami seminggu sebelum mantan istri Sule meninggal ((Youtube Beepdo/Ist)) "Kalau yang Butet tahu sih, Bunda Lina ini gak punya riwayat penyakit apapun," tegas Butet, dilansir dari youtube Beepdo yang berjudul 'Ikut Lina Jubaedah dan Sule Selama 15 Tahun, Mantan Asisten Pendam Kerinduan'. Ketika Lina meninggal dunia, Butet mengaku tak tahu kronologi kejadian yang sebenarnya. "Butet gak tahu pasti pas meninggalnya gimana," ujarnya. Maka dari itu, Butet hanya bisa berdoa terkait hasil otopsi Lina yang segera keluar pada minggu depan "Kalau Butet cuman bisa berdoa saja lihat dari hasil otopsi nanti," ucap Butet lagi. Ketika Teddy menyebutkan bahwa Lina pernah sesak napas hingga pingsan akibat penyakit tersebut, Butet langsung teags membantahnya. "Itu pernyataan-pernyataan Teddy yang sebut katanya teh Lina pernah pingsan, sesak napas, itu gimana?" tanya wartawan. "Itu gak ada. Dulu gak ada waktu sama Butet. Gak pernah sesak napas," ujar Butet. "Lambung juga gak ada," tegasnya lagi. Diakui Butet, Lina ini hanya pernah menderita batuk pilek saja. "Cuman kalau batuk pilek itu pernah, tapi gak sering," aku Butet. Butet juga menegaskan bahwa Lina ini tak memiliki riwayat penyakit apapun. "Intinya gak ada riwayat penyakit apapun," tegas Butet Bahkan, Butet menegaskan meski sakit ringan, Lina sangat anti minum obat. Maka dari itu, ia heran terkait Teddy yang menunjukkan bukti 7 jenis obat-obatan Lina saat diperiksa polisi. "Anti minum obat juga, bunda Lina," tegas Butet. (Tribunnews.com) from Berita Heboh https://ift.tt/3a3LX5V via IFTTT |
4 Fakta Harun Masiku, Politikus PDIP Eks Kader Demokrat Penyuap Komisioner KPU yang Diburu KPK Posted: 12 Jan 2020 06:03 AM PST Beritaterheboh.com - Harun Masiku bagai hilang ditelan bumi setelah Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkannya sebagai tersangka kasus suap komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Wahyu Setiawan. Jejak politikus PDIP ini masih dilacak KPK. Tempat persembunyian Harun hingga kini masih misterius. KPK mengimbau Harun menyerahkan diri. "KPK meminta tersangka HAR (Harun Masiku) segera menyerahkan diri ke KPK dan kepada pihak lain yang terkait dengan perkara ini agar bersikap koperatif," kata Wakil Ketua KPK Lili Pintauli Siregar. Sementara itu, elite partai banteng moncong putih mengaku tidak tahu keberadaan Harun. "Biar diurus para penegak hukum," kata politikus PDIP Eva Kusuma Sundari kepada wartawan, Sabtu (11/1/2020). "Harun ini kami tidak tahu khususnya di mana. Sekali lagi kami percayakan," kata Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Jumat (10/1). 1. Tersangka Suap Harun ditetapkan penyidik KPK sebagai tersangka dengan dugaan memberikan suap kepada Wahyu Setiawan. Pemberian suap itu dimaksudkan agar Harun ditetapkan sebagai anggota DPR melalui mekanisme pergantian antarwaktu (PAW) karena anggota DPR dari PDIP terpilih, yaitu Nazarudin Kiemas, meninggal dunia. Baca juga: Di Mana Harun Masiku Tersangka Penyuap Komisioner KPU? Pada Selasa, 7 Januari 2020, malam, KPK melakukan operasi tangkap tangan terhadap komisioner KPU Wahyu Setiawan. KPK kemudian menetapkan Wahyu dan Agustiani, orang kepercayaan Wahyu, sebagai tersangka penerima suap. Sementara itu, Harun Masiku serta Saeful ditetapkan sebagai tersangka pemberi suap. PAW ini dalam konteks mencari pengganti anggota DPR dari PDIP Nazarudin Kiemas, yang meninggal dunia pada Maret 2019. Saat itu, KPU melalui rapat pleno sudah menetapkan caleg PDIP yang memperoleh suara di bawah Nazarudin, yakni Riezky Aprilia, sebagai pengganti Nazarudin di DPR. Namun ada keputusan Mahkamah Agung (MA) pada 19 Juli 2019 yang menyatakan partai adalah penentu suara dan PAW. Penetapan MA itu kemudian menjadi dasar PDIP bersurat ke KPU untuk menetapkan Harun Masiku sebagai pengganti Nazarudin di DPR. Apa alasan PDIP mendorong Harun untuk menduduki kursi di DPR? Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto sempat memberikan penjelasan. Hasto menjelaskan pemilihan tersebut didasarkan atas jejak karier Harun Masiku yang dinilai bersih. 2. Beri Suap ke Wahyu Setiawan Untuk membantu penetapan Harun Masiku sebagai anggota DPR RI pengganti antarwaktu, Wahyu Setiawan meminta dana operasional Rp 900 juta. "Untuk membantu penetapan HAR (Harun Masiku) sebagai anggota DPR RI pengganti antarwaktu, WSE (Wahyu Setiawan) meminta dana operasional Rp 900 juta," kata Wakil Ketua KPK Lili Pintauli Siregar dalam konferensi pers pengumuman penetapan tersangka Wahyu Setiawan pada Kamis (9/1) malam. Menurut KPK, ada beberapa kali realisasi pemberian kepada Wahyu. Namun pada 7 Januari 2020, KPU menolak permohonan PDIP untuk menetapkan Harun sebagai PAW. Setelah itu, Wahyu Setiawan menghubungi Doni bahwa dirinya masih mengupayakan Harun sebagai PAW. "Pada Rabu, 8 Januari 2020, WSE (Wahyu Setiawan) meminta sebagian uangnya, yang dikelola oleh Agustiani. Tim menemukan dan mengamankan barang bukti uang Rp 400 juta yang berada di tangan ATF (Agustiani Tio Fridelina) dalam bentuk dolar Singapura," ucap Lili. . Diburu KPK Saat OTT dilancarkan, Harun tidak turut dibawa tim KPK. Entah di mana Harun. Setelah berstatus tersangka, barulah kemudian KPK meminta Harun menyerahkan diri. "KPK meminta tersangka HAR (Harun Masiku) segera menyerahkan diri ke KPK dan kepada pihak lain yang terkait dengan perkara ini agar bersikap koperatif," ucap Lili, masih pada Kamis (9/1) malam. "KPK berharap masyarakat mengawal proses penanganan perkara ini karena dugaan tindak pidana korupsi yang sedang ditangani ini terkait dengan aspek mendasar dalam proses demokrasi yang sedang kita jalani," imbuh Lili kemudian. Waktu berlalu hingga setidaknya pada pukul 13.30 WIB, Jumat (10/12020), Plt Juru Bicara KPK Ali Fikri mengatakan Harun belum menyerahkan diri. Di mana Harun? "Belum (menyerahkan diri). Tentang hal tersebut, tim penyidik sedang bekerja," imbuh Ali. 4. Politikus PDIP Sebelum berseragam merah dengan logo banteng bermoncong putih, Harun sebelumnya mengabdi di Partai Demokrat, bahkan sempat menjadi anggota Tim Sukses Pemenangan Pemilu dan Pilpres Partai Demokrat tahun 2009 di Sulawesi Tengah. Lantas, Harun meloncat ke PDIP. Pada Pemilu 2019, Harun tercatat menjadi calon anggota legislatif (caleg) untuk DPR dari Daerah Pemilihan (Dapil) Sumatera Selatan I dengan nomor urut 6. Namun perolehan suara Harun kalah. Dari dapilnya lantas yang melaju ke Senayan adalah Nazarudin Kiemas. Namun, pada Maret 2019, Nazarudin meninggal dunia sehingga harus digantikan melalui mekanisme pergantian antarwaktu (PAW). Mulai dari sinilah pangkal persoalan yang berbuah operasi tangkap tangan (OTT) terhadap komisioner KPU Wahyu Setiawan bermula.(detik.com) from Berita Heboh https://ift.tt/2NiVfkq via IFTTT |
Risma Tak Akan Tolak Tawaran Megawati Jika Ditunjuk Maju di Pilgub Jakarta Lantaran.... Posted: 12 Jan 2020 06:03 AM PST Beritaterheboh.com - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini memastikan tidak akan menolak jika Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri merekomendasikan dan meminta dirinya untuk maju di Pilkada Jakarta 2022 mendatang. Hal itu disampaikan Risma di hari terakhir gelaran Rakernas PDIP, Minggu (12/1/2020). Risma mengatakan akan tunduk dan patuh terhadap keputusan partai, termasuk jika dicalonkan jadi Cagub di Pilkada Jakarta mendatang. "Kalau itu (rekomendasi Ketum), saya tidak mungkin menolak," ujar Risma yang juga kader PDI Perjuangan. Risma kemudian menceritakan saat ia ditunjuk dan diminta sebagai Walai Kota di Kota Pahlawan. "Seperti ketika jadi Wali Kota Surabaya dua kali, Bu Mega memberikan rekom itu langsung kepada saya. Kan itu Bu Mega memberikan itu sendiri langsung kepada saya. Waktu itu juga saya berdoa supaya engga jadi, tapi ya ternyata jadi," kata Risma. "Jadi itu. Karena tanggung jawabnya itu tadi saya enggak berani bilang iya. Beda kalau memutuskan jadi pengusaha atau apa. Ini menyangkut hajat hidup orang banyak," pungkasnya. Sebagai informasi, terkait kepemimpinan di DKI Jakarta, ada nama lain yang santer disebut selain Tri Rismaharini. Nama itu adalah Bupati Banyuwangi dua periode Azwar Anas. Meski demikian, dalam momen berbeda di Rakernas PDIP, Anas memastikan akan membiarkan semuanya mengalir. Ia mengaku masih fokus membangun Banyuwangi. Menariknya, di momen pembukaan Rakernas, Risma bersama dengan Azwar Anas bersama-sama mendapatkan penghargaan khusus dari Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri. Keduanya mendapatkan apresiasi atas keberhasilannya dalam membangun daerah masing-masing. "Saya ingin sebut beberapa yang sukses berbakti pada wilayahnya. Mereka layak mendapatkan terima kasih. Sejujurnya ada banyak, tapi tidak bisa saya sebut semuanya," ujar Megawati dalam pidatonya. "Terutama pada Ibu Risma di Surabaya. Beliau adalah wanita yang cerewetnya bukan main. Azwar Anas dari Banyuwangi, Hendi dari Semarang, Ganjar Pranowo dari Jawa Tengah, Giri dari Badung Bali," sebutnya secara gamblang lebih lanjut. (Antara) from Berita Heboh https://ift.tt/30ocmHf via IFTTT |
Andhika Pratama Minta Maaf ke Kru Nih Kita Kepo, Nikita Mirzani Murka Hingga Sentil Artis Lainnya Posted: 12 Jan 2020 06:03 AM PST Beritaterheboh.com - Permasalahan Nikita Mirzani dengan Andhika Pratama berbuntut panjang. Setelah Andhika Pratama sudah minta maaf ke team Nih Kita Kepo Trans TV, Nikita Mirzani agaknya masih belum terima dengan cara Andhika Pratama minta maaf. Nikita bahkan menyentil artis-artis yang salut dengan sikap Andhika Pratama. Andhika sebelumnya merasa jika program Nih Kita Kepo Trans TV yang digawangi Nikita Mirzani telah menyomot konsep "ngobrol di atas kasur" yang selama ini dipakai Andhika Pratama dan Ussy Sulistiawaty. Andhika pun sempat melontarkan kalimat kreatifitas tumpul. "Kayak konsep acara siapa ya? Enak banget nyomot konsep. Emang kreatifitas mulai tumpul," tulis Andhika Pratama, Senin (6/1/2020). Seminggu berlalu, Andhika Pratama mendatangi kantor Trans TV dan memnita maaf. Namun Nikita Mirzani mempertanyakan mengapa permintaan maaf tersebut diunggah ke Youtube oleh Andhika Pratama dan Ussy Sulistiawaty. Ia juga mempertanyakan komentar-komentar para artis yang salut dengan sikap Andhika Pratama. "Dan buat semia para artis yang comment salut dll, elo gak mikir apa apa, atau elo semua emang 2 face?" tulis Nikita Mirzani di laman Insta Storynya, Sabtu (11/1/2020). ""Hasil dari video permintaan maaf yang emang gue kasih waktu 6 hari untuk minta maaf ke team gue Nih Kita Kepo udah dilakukan. Minta maaf pakai segala dibikin konten. Emang harus yah seperti itu? Tetap cari viewers. Bikin masalah di instastory, bikin juga dong minta maaf di story. Kenapa ditaruh di konten? Oh iya lupa gue. Kalau story kan gak ada uangnya. Kalau Youtube tau lah semuanya ada uangnya. Gede lagi duitnya. Ngomong-ngomong udah dapat berapa adsense terus income tiap bulan dari Youtube? Dear Andhika Pratama, minta maaf ya minta maaf aja. Kenapa elo masukkin ke chanel Youtube loe? Apa itu bisa disebut tulus?," tandas Nikita Mirzani. Seperti yang diketahui, Andhika Pratama dan Ussy Sulistiawaty sudah mendatangi kantor Trans TV untuk minta maaf. "Gue dan Ussy sudah membicarakan secara kekeluargaan, dan Alhamdulillah disambut baik oleh tim Nih Kita Kepo Trans TV. Artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com dengan judul Nikita Mirzani Sentil Artis-artis yang Salut dengan Permintaan Maaf Andhika Pratama, Emang 2 Face, from Berita Heboh https://ift.tt/2NhFmen via IFTTT |
Top trends in phones from CES 2020: Cheaper foldables, 5G and more - CNET Posted: 12 Jan 2020 05:16 AM PST Top trends in phones from CES 2020: Cheaper foldables, 5G and more - CNET ![]() The annual CES electronics show in Las Vegas is a fantastic launchpad for the most exciting, futuristic tech companies can dream up. But phones aren't typically part of that equation. Phone-makers are far more likely to save their whiz-bang features and high-powered specs for Mobile World Congress, the world's largest mobile show, which takes place from Feb. 24-27 in Barcelona. But that doesn't mean CES was bereft of handsets. The phones that we did see, as you can see in the gallery below, hint at important trends we'll see in 2020. Cheaper foldable phones are comingThe Motorola Razr costs $1,500. The Galaxy Fold is $2,000. And the Huawei Mate X is $2,400. Foldable phones are anything but cheap. Foldable phones are an emerging category that shakes up an otherwise static world of phones by bending the display in half. The high cost of research and development and new manufacturing techniques make these early foldable designs at least double the cost of their 4G counterparts. The "privilege" of owning a cutting-edge device may also contribute to the price. But the high price of these first foldables means that few people will actually be able to buy one. Lowering the price will also mean lowering the barrier to ownership, which foldable phones need if they're going to stick around. At CES, TCL showed us a working prototype of a foldable phone that's designed to cost less than the Motorola Razr. It features a 7.2-inch display and three rear cameras and will support 5G. We also learned that Samsung's next foldable phone, which is rumored to cost $850, could be called the Galaxy Bloom. 5G phone prices are already dropping5G phones aren't as expensive as foldables, but they still cost more per device than 4G handsets with the same specs. The same rule also applies to the faster 5G data technology -- cheaper 5G options will get more people using these devices. And for carriers, the faster data speeds could translate into more profits as customers use more data per person. For phone buyers, it's just nice to have more affordable ways to get 5G speeds. Enter the TCL Pro 5G for under $500, the CoolPad Legacy for $400 and Verizon's plan to sell 20 5G phones in 2020, including some that cost less than $600. Compared to the $1,300 Galaxy Note 10 5G, that's a pretty good deal. Just expect trade-offs in the features department. Cameras continue to be a design elementCamera tech has always been essential for phones, but even the look and placement of the lenses elicit strong opinions. The Galaxy Note 10 Lite and Galaxy S10 Lite both feature square and rectangular black camera mounts respectively, mimicking the Google Pixel 4. Some industry-watchers think that Samsung is taking the bold road to counter the iPhone 11, whose large, protruding cluster of rear lenses makes Apple's phone immediately identifiable. On the opposite end of the spectrum, the OnePlus Concept One phone uses an electrical current to either hide or reveal the phone's multiple cameras on its back. The concept is to make the phone look sleeker, especially at a time when camera lenses are proliferating. Gaming phones continue to carve a nichePhones aimed at gamers have made up a small but steady contingent of handsets. 5G data has a huge implication for gaming, promising far more immersive and sophisticated graphics through the kind of on-the-fly rendering that can be achieved through 5G's increased data delivery. Processors, too, are getting into gaming, with the Snapdragon 765G, a midrange chipset that's specifically made for gaming phones. And more phone-makers are set to embrace displays with 120Hz refresh rates for smoother animations. The Black Shark 2 Pro has neither of the first two things, but it's still possibly the best gaming phone we've seen, complete with a case that makes it work a little like the Nintendo Switch. A helpful gaming mode also makes this handset specifically geared toward gaming, rather than a mainstream phone that's powerful enough to play long sessions of resource-heavy games. CES may be over, but for phones, the year is just beginning. 2020-01-12 12:00:04Z https://ift.tt/2TgKsLr CAIiEJKi2VSvwVzCbTLYI-udSZcqEwgEKgwIACoFCAow4GowoAgwkRo |
Top trends in phones from CES 2020: Cheaper foldables, 5G and more - CNET Posted: 12 Jan 2020 05:16 AM PST Top trends in phones from CES 2020: Cheaper foldables, 5G and more - CNET ![]() The annual CES electronics show in Las Vegas is a fantastic launchpad for the most exciting, futuristic tech companies can dream up. But phones aren't typically part of that equation. Phone-makers are far more likely to save their whiz-bang features and high-powered specs for Mobile World Congress, the world's largest mobile show, which takes place from Feb. 24-27 in Barcelona. But that doesn't mean CES was bereft of handsets. The phones that we did see, as you can see in the gallery below, hint at important trends we'll see in 2020. Cheaper foldable phones are comingThe Motorola Razr costs $1,500. The Galaxy Fold is $2,000. And the Huawei Mate X is $2,400. Foldable phones are anything but cheap. Foldable phones are an emerging category that shakes up an otherwise static world of phones by bending the display in half. The high cost of research and development and new manufacturing techniques make these early foldable designs at least double the cost of their 4G counterparts. The "privilege" of owning a cutting-edge device may also contribute to the price. But the high price of these first foldables means that few people will actually be able to buy one. Lowering the price will also mean lowering the barrier to ownership, which foldable phones need if they're going to stick around. At CES, TCL showed us a working prototype of a foldable phone that's designed to cost less than the Motorola Razr. It features a 7.2-inch display and three rear cameras and will support 5G. We also learned that Samsung's next foldable phone, which is rumored to cost $850, could be called the Galaxy Bloom. 5G phone prices are already dropping5G phones aren't as expensive as foldables, but they still cost more per device than 4G handsets with the same specs. The same rule also applies to the faster 5G data technology -- cheaper 5G options will get more people using these devices. And for carriers, the faster data speeds could translate into more profits as customers use more data per person. For phone buyers, it's just nice to have more affordable ways to get 5G speeds. Enter the TCL Pro 5G for under $500, the CoolPad Legacy for $400 and Verizon's plan to sell 20 5G phones in 2020, including some that cost less than $600. Compared to the $1,300 Galaxy Note 10 5G, that's a pretty good deal. Just expect trade-offs in the features department. Cameras continue to be a design elementCamera tech has always been essential for phones, but even the look and placement of the lenses elicit strong opinions. The Galaxy Note 10 Lite and Galaxy S10 Lite both feature square and rectangular black camera mounts respectively, mimicking the Google Pixel 4. Some industry-watchers think that Samsung is taking the bold road to counter the iPhone 11, whose large, protruding cluster of rear lenses makes Apple's phone immediately identifiable. On the opposite end of the spectrum, the OnePlus Concept One phone uses an electrical current to either hide or reveal the phone's multiple cameras on its back. The concept is to make the phone look sleeker, especially at a time when camera lenses are proliferating. Gaming phones continue to carve a nichePhones aimed at gamers have made up a small but steady contingent of handsets. 5G data has a huge implication for gaming, promising far more immersive and sophisticated graphics through the kind of on-the-fly rendering that can be achieved through 5G's increased data delivery. Processors, too, are getting into gaming, with the Snapdragon 765G, a midrange chipset that's specifically made for gaming phones. And more phone-makers are set to embrace displays with 120Hz refresh rates for smoother animations. The Black Shark 2 Pro has neither of the first two things, but it's still possibly the best gaming phone we've seen, complete with a case that makes it work a little like the Nintendo Switch. A helpful gaming mode also makes this handset specifically geared toward gaming, rather than a mainstream phone that's powerful enough to play long sessions of resource-heavy games. CES may be over, but for phones, the year is just beginning. 2020-01-12 12:00:04Z https://ift.tt/2TgKsLr CAIiEJKi2VSvwVzCbTLYI-udSZcqEwgEKgwIACoFCAow4GowoAgwkRo |
GoJek Tanggapi Customer GoFood yang Duitnya Raib Rp 9 Juta Posted: 12 Jan 2020 05:03 AM PST Beritaterheboh.com - Baru-baru ini terjadi lagi hal tidak mengenakkan oleh customer GoFood. Seorang customer bernama Agnes mengalami penipuan saat menggunakan layanan pesan antar makanan milik GoJek tersebut hingga uang di rekeningnya raib Rp 9 juta. Terkait dengan laporan kejadian tersebut, pihak GoJek mengaku telah menghubungi korban dan sedang mengecek untuk tindakan lebih lanjut. "Sangat disayangkan ibu Agnes dan salah satu mitra driver kami telah menjadi korban dari modus penipuan berbasis social engineering melalui telepon. Penipu dengan mengatasnamakan mitra driver GoJek, meminta customer mentransfer sejumlah uang ke akun penipu," kata GoJek dalam pernyataan resminya kepada detikINET. "Atas kejadian ini, GoJek telah menghubungi korban dan membantu untuk menyediakan bukti-bukti yang dibutuhkan dalam proses pembuatan laporan kepada pihak kepolisian," sambungnya. Lebih lanjut, GoJek dan customer berharap setelah kasus ini, masyarakat senantiasa berhati-hati dan waspada dengan modus penipuan semacam ini, terutama jika dimintai kode OTP dengan mengatasnamakan GoJek apalagi sampai diminta melakukan transfer uang dalam bentuk apapun serta melakukan hal-hal di luar prosedural. "Bagi pengguna dan mitra yang memiliki keraguan atau kecurigaan, kami imbau untuk langsung menghubungi customer service kami yang bekerja 24 jam sehari 7 hari seminggu di 021-50251110 atau customerservice@go-jek.com," tegas GoJek. Diberitakan sebelumnya seorang customer bernama Agnes kehilangan uang hingga Rp 9 juta rupiah dari rekening miliknya. Kejadian ini disampaikan Agnes terjadi pada 7 Januari 2020, ketika melakukan pemesanan GoFood dari sebuah gerai minuman. Ia pun mendapatkan driver yang awalnya terlihat tidak mencurigakan. "Beliau komunikasi lewat chat bahwa beliau telah sampai kios, tetapi sistem GoPay kios tersebut rusak dan beliau tidak punya uang cash cukup," jelas Agnes. Tidak lama berselang, Agnes mendapat telepon dari seseorang yang mengaku sebagai petugas kios minuman tersebut dan menyuruhnya melakukan transfer ke virtual account toko, berikut dengan kode pembayaran. Agnes tidak menaruh curiga karena nama yang terdaftar adalah nama kios yang memang ia tuju sehingga kelihatan meyakinkan. "Setelah saya chat lagi bahwa uangnya sudah ditransfer, 'petugas kios' menelepon kembali untuk memberi tahu bahwa uangnya tidak sampai, dan menyuruh saya transfer lagi. Saya menjelaskan saya sudah transfer dan akan mengirim screenshot bukti transfer lewat m-banking. Ketika saya masuk ke mutasi rekening lewat m-banking, saya lihat account saya sudah terkuras Rp 5,5 juta," tuturnya. Setelah itu, Agnes yang panik pun menelepon 'petugas kios' tersebut. Orang tersebut meminta maaf dan berkilah terjadi kesalahan serta berjanji akan mengembalikan uangnya. Namun uang yang kembali hanya Rp 1,5 juta. "Saya telepon dia lagi menanyakan kenapa yang dikembalikan hanya Rp 1,5 juta saja. Dia pun menjelaskan uang di account tersebut tidak cukup dan menyuruh saya melakukan transfer lagi ke account virtual account berbeda dan memberi kode pembayaran 4 digit yang baru. Karena sudah panik, saya tidak langsung mengecek balance akun bank saya malah melakukan transfer lagi sebelum terpikir mengecek balance dan melihat kalau uang saya sudah terkuras lebih dari Rp 9 juta," urainya. Wanita ini pun langsung menelepon sang driver dari nomor yang terdapat di aplikasi GoJek. Ternyata, apa yang didengar Agnes selanjutnya membuatnya terperanjat kaget. "Si driver mengangkat telepon dan ketika saya tanyakan tentang hal tersebut malah membalas dengan 'mbak, saya tidak tahu, beberapa hari yang lalu kan saya sudah melaporkan ke GoJek bahwa account saya dihack'. Saya pun menutup telepon dan langsung menelepon GoJek customer service untuk melaporkan hal penipuan tersebut," jelas Agnes. Agnes mengaku sudah melaporkan kejadian ini kepada GoJek. detikINET pun telah menghubungi Gojek terkait hal ini dan pihaknya mengaku sedang mengecek mengenai kasus tersebut.(detik.com) from Berita Heboh https://ift.tt/36NUkjI via IFTTT |
Kecelakaan Beruntun di Antasari, Pelajar Pengemudi Altis Jadi Tersangka Posted: 12 Jan 2020 05:03 AM PST Beritaterheboh.com - Pelajar yang mengemudikan Toyota Altis, RW (18), ditetapkan sebagai tersangka oleh kepolisian. RW ditetapkan tersangka karena diduga menjadi dalang kecelakaan beruntun di Jalan Pangeran Antasari, Jakarta Selatan, pagi tadi. "Setelah pemeriksaan saksi-saksi, buktinya menguatkan ke sana. Tapi yang bersangkutan kan masih dirawat," ujar Panit Laka Lantas Polres Jaksel Iptu Mulyadi saat dimintai konfirmasi, Minggu (12/1/2020). Mulyadi mengatakan RW akan dijerat dengan Pasal 310 ayat 1 dan 2 UU Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. Dia terancam hukuman maksimal 1 tahun penjara. Kecelakaan terjadi ketika antrean kendaraan yang akan berbelok menuju Jalan Bunga Mawar ditabrak dari belakang oleh Toyota Altis yang dikemudikan RW. Begini urutan tabrakan itu. "Sedan Toyota Altis B-1950-TBA yang dikemudikan RW melaju dari arah utara ke selatan di Jalan Antasari wilayah Cilandak, Jakarta Selatan. Tepat di depan rumah nomor 9 sebelum lampu merah Pati 9, menabrak kendaraan Toyota Avanza B-1680-KIV yang dikemudikan saudara DFS yang melaju searah di depannya," jelas Iptu Mulyadi. "Kemudian kendaraan Toyota Avanza B-1680-KIV menabrak kendaraan sepeda motor Yamaha F-6765-FDN yang mana mengakibatkan kendaraan Toyota Avanza B-1680-KIV membuang (setir) ke kanan naik ke pembatas tengah. Bersamaan itu, ditabrak kendaraan dari arah selatan ke utara kendaraan Toyota Avanza B-2211-UFB," sebut Mulyadi. Setelah menabrak Avanza di depannya, Toyota Altis tersebut masih merangsek ke depan dan menabrak Yamaha X-Ride, mobil Suzuki Ertiga, serta Mitsubishi Pajero di depannya. (zap/hri/detik.com) from Berita Heboh https://ift.tt/2tOvhP4 via IFTTT |
Profil Mantan Petinggi Garuda Indonesia Heri Akhyar yang Digosipkan Dekat Pramugari Siwi Widi Posted: 12 Jan 2020 05:03 AM PST Beritaterheboh.com - Nama Heri Akhyar mulai menjadi perbincangan masyarakat saat dirinya terseret dalam kasus penyeludupan Harley Davidson. Pretelan motor mewah tersebut diangkut pesawat Airbus A330-900 NE0 pada 17 November 2019 lalu. Dikutip dari pemberintaan Kompas.com pada 10 Desember 2019, diketahui Heri bersama tiga petinggi Garuda lainnya berada di pesawat tersebut. Mereka adalah Direktur Utama I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra Ari Askhara, Direktur Kargo dan Pengembangan Usaha Mohammad Iqbal, serta Direktur Teknik dan Layanan Iwan Joeniarto. Melihat pemimpin perusahaan plat merah melakukan kesalahan, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir dibuat geram. Kemudian Erick Thohir resmi memecat lima pejabat Garuda termasuk Heri Akhyar lewat rapat Dewan Komisaris Garuda Indonesia yang dilakukan pada 9 Desember 2019. Dikutip dari TribunJabar, berdasarkan pantuan di laman resmi Garuda Indonesia, Heri Akhyar sebelum dicopot jabatannya adalah Direktur Human Capital. Pria kelahiran Jakarta, 20 Juni 1969 ini memiliki latar belakang pendidikan jebolan luar negeri. Ia sempat sekolah di Sydney, Australia dan Amsterdam, Belanda. Sebelum menjadi petinggi Garuda Indonesia, Heri Akhyar sempat menduduki jabatan sebagai Direktur Utama PT Pelindo Energy Logistik. Dikutip dari Kompas.com, Pelindo Energy Logistik merupakan anak usaha PT Pelindo Marine Service yang merupakan bagian dari PT Pelindo III Group. Perusahaan ini bergerak dalam bidang logistik gas, liquid atau cair BBM dan Non-BBM, serta pengolahan limbah. Selain itu, ia juga pernah menjadi Vice President Director di PT Dua Putra Utama Makmur Tbk. Kemudian, Heri Akhyar juga pernah menjadi Direktur Joint Venture Company at Hongkong Airport, PAN Asia Pasific Aviation Services Limited. Pasca pencobotan dirinya dari kursi Direktur Human Capital Garuda Indonesia, kini nama Heri Akhyar kembali muncul dan kembali diberbincangkan. Heri Akhyar digosipkan memiliki hubungan spesial dengan salah seorang pramugari bernama Siwi Widi Purwanti. Kabar tersebut pertama kali dihembuskan oleh akun Twitter @digeeembok. Dalam berbagai utasnya @digeeembok menyebarkan kabar jika Siwi merupakan wanita simpanan alias gundik dari Heri Akhyar. Bahkan beberapa foto unggahan @digeeembok memperlihatkan barang-barang mewah yang diduga sengaja diberikan Heri Akhyar kepada Siwi. Pelaporan @digeeembok Atas tuduhan @digeeembok yang dialamatkan kepada dirinya, Siwi melaporkan akun Twitter @digeeembok yang menuding dirinya sebagai simpanan mantan bos maskapai plat merah ini. Siwi membuat laporan terkait dirinya ke Polda Metro Jaya pada Jumat (10/1/2020). Dalam konferensi pers bersama kuasa hukumnya, Siwi membantah jika dirinya menjadi simpanan Heri Akhyar. Siwi mengatakan semua cuitan di akun @digeeembok tentang kabar tersebut tidaklah benar. "Semua pemberitaan dari akun @digeembok itu tidak benar," kata Siwi dikutip dari YouTube KompasTV, Sabtu (11/1/2020). Dirinya merasa dirugikan dengan apa yang dilakukan @digeeembok. "Saya benar-benar merasa harga diri saya tercoreng," lanjut Siwi. Dari pengakuan Siwi, bukan hanya dirinya saja yang mersa terganggu, namun keluarganya juga. Menurut Siwi, kabar tidak benar yang disebarkan akun @digeeembok ditujukan merusak kariernya sebagai pramugari. "Saya merasa bahwa ini adalah persaingan kerja yang tidak sehat dalam pekerjaan saya," tandasnya. Dalam kesempatan tersebut, Siwi merasa benar dan siap untuk membuktikan kabar yang unggah di akun Twitter @digeeembok adalah hoaks. "Dan saya berusaha untuk membuktikan atas pernyataan saya itu tidak benar sama sekali," tutup Siwi. Kuasa hukum Siwi, Vidi G Syarief menjelaskan penyebaran berita tidak benar tersebut tidak hanya merugikan kliennya. Tapi juga keluarganya. "Ini sudah merugikan, bukan hanya pribadi klien kami, tapi juga terutama keluarganya," ujar Vidi. Bahkan atas hebohnya pemberitaan Siwi yang dituduh sebagai simpanan bos maskapai Garuda, membuat ibundanya jatuh sakit. Sekarang kondisi ibunda Siwi telah membaik. "Alhamdulillah sekarang sudah agak sehat," beber Vidi. Vidi menambahkan, Ia menganggap apa yang dilakukan akun @digeeembok telah mencoreng nama dunia penerbangan. "Kemudian juga mencemarkan profesi Garuda umum, pramugari secara umum dan Garuda khususnya," jelasnya.(Tribunnews.com) from Berita Heboh https://ift.tt/2uI93yH via IFTTT |
Chef Arnold Ngamuk saat Ada Peserta MasterChef Indonesia Berbuat Curang, Langsung Diskualifikasi Posted: 12 Jan 2020 04:03 AM PST Beritaterheboh.com - MasterChef Indonesia Season 6 telah memasuki episode ke 7. Dari 28 kontestan kini tersisalah 24 orang yang akan bersaing memperebutkan gelar The Next MasterChef Indonesia Season 6. Tantangan kali ini adalah 'Safe and Risk', para kontestan diberi kebebasan untuk memilih. Pilihan 'Safe' sudah tersedia di meja masing-masing peserta. Mereka yang memilih 'Safe' harus mengolah dada ayam dan bumbu-bumbu yang telah di sediakan dalam waktu 30 menit saja Sementara itu, bahan 'Risk' terdapat dalam box. Meski bahannya masih misterius, mereka yang memilih 'Risk' punya waktu lebih banyak untuk memasak yakni 60 menit. Ternyata isi box 'Risk' adalah bahan-bahan untuk membuat dessert seperti susu, telur, oat, berry dan lain sebagainya. Para kontestan yang memilih 'Risk' dipersilahkan untuk memulai masak lebih dulu. Satu di antara kontestan yang memilih 'Risk' adalah Eddy Siswanto, YouTuber asal Bangka. Di tengah-tengah waktu memasak yang terus berjalan tiba-tiba Chef Arnold meminta semua kontestan untuk berhenti. "Everybody stop! Semua tangan di atas, everybody stop!," teriak Chef Arnold. Ternyata Chef Arnold menemui kecurangan yang dilakukan oleh salah satu peserta. Peserta yang dimaksud adalah Eddy. Peristiwa itu membuat semua peserta yang ada di dalam Galery Masterchef terkejut. "Eddy cheating, dia bawa resep," ungkap Chef Arnold yang berdiri di sebelah Eddy. Eddy yang telah berbuat curang itu tampak ketakutan. "Ini tulisanmu, tapi ini apa? Ini dapat dari mana? "Punyaku," jawab Eddy singkat. "Kenapa bahan-bahannya sama?" "Nggak ada, saya ngga tau Chef." "Ngga boleh, bawa resep ke galery nggak boleh, you're disqualified," Akibat dari perbuatannya itu Chef Arnold dengan tegas meminta Eddy untuk keluar Galery. "You're disqualified, dan saya akan pastikan kamu pulang!," kata Chef Arnold. Kejadian itu membuat para kontestan kaget. Termasuk Imelda dan Amelia. "Sungguh sangat mengecewakan!," komentar Imelda. "Keputusan juri benar sih, karena ini kompetisi, kita harus bersaing secara sehat," ujar Amelia. Tak ingin kejadian serupa terjadi, Chef Arnold kembali menegaskan di depan para kontestan. "Kalau mau berkompetisi, berkompetisilah dengan skill to skill, dengan bersih, dengan martabat, dengan terhormat," kata Chef Arnold . Senada dengan Chef Arnold, Chef Juna juga memperingatkan para kontestan tersisa untuk tidak berbuat curang.(Tribunnews.com) from Berita Heboh https://ift.tt/2uH4tAO via IFTTT |
Eks Komisioner KPU Beberkan Pola PAW Harun Masiku Mirip Mulan Jameela. Begini Katanya Posted: 12 Jan 2020 03:03 AM PST Beritaterheboh.com - Mantan Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Hadar Nafis Gumay melihat ada kesamaan pola rencana pergantian antar waktu (PAW) antara caleg PDI Perjuangan Harun Masiku dengan caleg Partai Gerindra Mulan Jameela. Baik PDI Perjuangan maupun Gerindra, menurut dia, sama-sama keliru dalam menerapkan sistem demokrasi dalam proses pemilihan. Pasalnya, partai politik berupaya memaksakan kehendak kepada KPU agar caleg tertentu dapat ditetapkan sebagai kandidat terpilih, meski perolehan suaranya kalah dari caleg lain. "Kurang lebih (sama). Itu sebetulnya upaya yang keliru dan bahkan merusak sistem pemilu. Apa yang terjadi, gangguan-gangguan yang terjadi di republik ini, harus dihentikan," kata Hadar saat dihubungi Kompas.com, Jumat (10/1/2020). "Kalau tidak, demokrasi kita ini berantakan terus. Buat apa rakyat diajak untuk memilih, tetapi parpol bisa mengubah seenaknya dan berupaya melalui pengadilan," imbuh dia. Pola Mulan Dalam kasus Mulan, Hadar mengatakan, Gerindra beberapa kali berupaya mengubah putusan KPU dengan hasil sidang atas gugatan yang dilayangkan sembilan caleg Gerindra ke Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Mulan yang maju dari Dapil XI Jawa Barat yang meliputi wilayah Kabupaten Tasikmalaya dan Kota Tasikmalaya, sedianya hanya mampu meraup 24.192 suara. Suara yang diperoleh istri dari musisi Ahmad Dhani itu sebenarnya tidak mampu membuatnya lolos ke kursi Senayan. Namun kemudian, ia menggugat Partai Gerindra ke PN Jaksel. Dalam gugatannya, ia ingin agar DPP Partai Gerindra memiliki hak untuk menetapkan para penggugat sebagai anggota legislatif terpilih karena suara pemilih partai yang lebih besar dari pemilih caleg langsung. Hasilnya, majelis hakim PN Jaksel pun mengabulkan gugatan tersebut. KPU semula sempat bersikukuh atas keputusannya. Namun belakangan sikap KPU berubah melalui Surat Keputusan Nomor 1341/PL/01.9-Kpt/06/KPU/IX/2019 tentang Perubahan atas Keputusan KPU Nomor 1318/PL/01.9-Kpt/06/KPU/IX/2019 tentang Penetapan Calon Terpilih Anggota DPR dalam Pemilu 2019. Mulan akhirnya terpilih melalui mekanisme PAW menggantikan dua rekannya sesama partai, Ervin Luthfi yang memperoleh suara ketiga terbanyak dan Fahrul Rozi yang memperoleh suara terbanyak keempat. Fahrul digantikan karena ia diberhentikan sebagai anggota parpol. "Saya ingat beberapa waktu lalu ada PN Jaksel itu yang mengabulkan permohonan beberapa caleg termasuk Mulan Jameela. Itu sebetulnya putusan pengadilan yang keliru karena dia tidak bergerak berdasarkan UU atau sistem yang berlaku saat ini," kata Hadar. "Mereka kemudian berhentikan caleg di atas Mulan Jameela dan KPU kesulitan dengan tekanan itu karena dianggap tidak memenuhi syarat. Akhirnya KPU mengikuti setelah caleg diberhentikan," imbuh dia. Pola Harun Sedangkan dalam kasus Harun Masiku, pola bermula ketika caleg PDI Perjuangan asal Dapil Sumatera Selatan I, Nazarudin Kiemas meninggal dunia dua pekan sebelum pencoblosan. Saat pencoblosan, Nazarudin justru menjadi caleg PDI Perjuangan dengan perolehan suara tertinggi. Sesuai mekanisme, posisi Nazarudin digantikan oleh pemilik suara tertinggi kedua, yaitu Riezky Aprilia. Namun, DPP PDI Perjuangan justru mengajukan gugatan atas Peraturan KPU Nomor 3 Tahun 2019 tentang Pemungutan dan Penghitungan Suara kepada Mahkamah Agung. Meski MA mengeluarkan fatwa bahwa parpol lah yang berhak menentukan PAW, KPU tetap berpegangan pada aturan. Sehingga di dalam rapat pleno, KPU tetap menetapkan Riezky Aprilia sebagai pengganti Nazarudin. Akan tetapi, PDI Perjuangan tetap berupaya masuk melalui cara yang tidak dibenarkan yaitu lewat 'orang dalam' KPU, yang tak lain adalah Komisioner KPU Wahyu Setiawan. Bahkan, Wahyu meminta uang operasional Rp 900 juta guna memuluskan langkahnya. Beruntung dalam persoalan politikus PDI Perjuangan ini, KPU tetap bersikukuh mempertahankan keputusannya hingga akhirnya kasus ini terendus Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Sehingga, Riezky hingga kini masih menyandang status anggota DPR. "Pertanyaan selanjutnya, apakah Rizkie bisa dihentkan meski telah terpilih di DPR? Sehingga bisa masuk yang baru dengan cara yang menyogok? Mungkin bisa saja," ucap Hadar. Kompas.com/Atikel Asli from Berita Heboh https://ift.tt/37XOY5J via IFTTT |
Posted: 12 Jan 2020 02:46 AM PST In Competition for Top Jobs, in the N.F.L. and Beyond, It Pays to be a White Man - The New York Times ![]() The hiring season for head coaches in the N.F.L., the world's richest sports organization, is nearing its end the way it almost does. Four N.F.L. teams replaced their head coaches, and only one of the new hires was not white. After reaching a high-water mark of eight minority coaches two years ago, the league has just four now, with the Cleveland Browns still deciding who their next head coach will be. The dearth of coaches of color stands out in a league in which about three-quarters of the players are black, a figure that has steadily risen during the past several decades. The Giants have been criticized by diversity advocates for choosing Joe Judge, a white man, to be their new head coach even though he has no such experience. He does have recommendations from prominent coaches he had worked for, including Bill Belichick, who has led the New England Patriots to six Super Bowl championships. Judge "just has a certain presence about him," Giants co-owner John Mara said, in explaining why Judge stood out. For many, Mara's explanation of how the Giants settled on Judge encapsulated the flawed processes and thinking that many of the country's elite institutions, the N.F.L. included, follow when evaluating candidates for top positions. Yet the N.F.L.'s failures stand out because black athletes dominate team rosters and the league has long struggled with race issues. Hiring processes often include nods toward inclusion. In the N.F.L.'s case, that is the Rooney Rule, which requires teams to "interview at least one diverse candidate from the Career Development Advisory Panel list or a diverse candidate not currently employed by the club." The rule has been around since 2003, yet when it's time to choose a leader, decision makers, who are largely white, have usually selected someone who looks like them and they are rarely punished for violating the letter or the spirit of the rule. In addition to the paucity of coaches of color, just two teams employ minority general managers, the senior football position in N.F.L. front offices. The N.F.L. is not alone. According to a report last year from Harvard Law School's Forum on Corporate Governance, white executives accounted for 80.7 percent of the corporate board seats filled from 2016 to 2018 at Fortune 500 companies. Currently, there are just four black chief executives at Fortune 500 companies. Richard Lapchick, the director of the Institute for Diversity and Ethics in Sport, which tracks diversity at major sports leagues, said the N.F.L. and corporate America have the same self-inflicted problem — a failure to provide access to the clubby, largely white and male world at the highest echelon of power. "Corporations are definitely not stocked with women and minorities at its higher ranks," Lapchick said. "It's very much a white man's environment." But unlike large corporations, which have the flexibility to create new positions and can define success in a multitude of ways, the N.F.L. has a stark racial contrast between its players and coaches that is hard to hide when millions of fans see the team sidelines every weekend. This has turned into a source of embarrassment for the league. "When we look at the numbers, they're not where they should be," Troy Vincent, the executive vice president of football operations at the N.F.L., said last month. "Who can pound their chest and be proud of what we see?" Recently, the main avenue to head coaching jobs in the N.F.L. has been experience guiding an offense, a role in which minorities have been underrepresented. Among the 32 teams this season, there were two African-American offensive coordinators and 10 defensive coordinators. In November, the N.F.L. acknowledged that it must do more to promote diversity when it hired Dasha Smith as its chief people officer, responsible for "talent and diversity strategies" and other initiatives. Smith previously worked at Sony Music, Time Inc. and at an investment firm. Unlike big corporations like Sony that have boards and shareholders, the N.F.L.'s 32 owners essentially govern themselves. Commissioner Roger Goodell serves at the pleasure of the owners, and he cannot force them to hire coaches of color, nor can he impose quotas. He rarely uses his bully pulpit to pressure the owners about hiring practices or anything else. Marvin Lewis, who is black and has been without a head coaching job since 2018, acknowledged that owners are essentially unaccountable. "This is somebody's business, this is somebody's franchise, and nobody's going to tell them who to hire," said Lewis, who guided the Cincinnati Bengals to the playoffs seven times in 16 seasons as head coach. Richard Sherman, a cornerback for the San Francisco 49ers, said the actions of N.F.L. owners give him little faith that they have any interest in changing their ways. Just two N.F.L. owners are not white. "Owners still look a certain way, they still come from a very old background," Sherman said. "They could not care less." Race continues to be a fraught issue for the N.F.L. The league was roiled when black players knelt during the playing of the national anthem to shine a light on police brutality. The controversy went into hyper-drive when President Trump urged the owners to fire players who protested. Colin Kaepernick, the former quarterback who popularized kneeling during the anthem, has been out of work since 2017. This year, each of the five teams with open head coaching slots reportedly spoke with candidates of color. The Carolina Panthers, Giants and Cleveland Browns interviewed Kansas City Chiefs offensive coordinator Eric Bieniemy. The Dallas Cowboys brought in Lewis. So far, only Ron Rivera, who is Hispanic and was fired last year by the Panthers, has received a job, as head coach in Washington. Diversity advocates say that the preference for white coaches and general managers is unlikely to change much until more team owners are people of color. While 28 percent of management jobs at the league headquarters belong to people of color, the representation among the teams' top front-office executives is 11 percent, according to the Institute for Diversity and Ethics in Sport, which compiles an annual report on the hiring of women and minorities in the N.F.L. "People hire people they're comfortable with, and the people you feel most comfortable with are people with similar ideas," said Rod Graves, a former N.F.L. general manager and league executive who now runs the Fritz Pollard Alliance, which promotes diversity in football. Jerry Jones, the owner of the Cowboys, hired Mike McCarthy, who won a Super Bowl with the Green Bay Packers. Both men are white. While the Cowboys followed the Rooney Rule and interviewed minority candidates, Jones revealed that he'd had his heart set on McCarthy all along. "I knew Mike McCarthy long before he ever walked through these doors," Jones said on Wednesday. "So much more went into how and why he's sitting at this table today." The job interview, it seemed, was a mere formality. As for the Giants, Mara touted the team's search process, which he said included "the deepest and most talented group of candidates that I've seen." Judge, 38, who until this season had never coached a unit in the N.F.L. other than special teams, prevailed because of his intangibles, Mara said. Experts say the only way the N.F.L. will change is if the owners take it upon themselves to expand their view of available candidates. The Rooney Rule could require teams to interview minority candidates not just for head coach and general manager, but for other coaching jobs. The rule could be expanded to front office positions, Graves at the Fritz Pollard Alliance said. The league office took a similar step in 2016 when it mandated that at least one woman be interviewed for any executive openings in the N.F.L. head office. However, any rule forcing change would require N.F.L. owners to do something they rarely do — strip themselves of the power to do what they want. 2020-01-12 08:00:00Z https://ift.tt/35Jxj07 CAIiEDXMby0VQ8Yq0GhllTwVtkEqFwgEKg8IACoHCAowjuuKAzCWrzwwxoEY |
Posted: 12 Jan 2020 02:16 AM PST In Competition for Top Jobs, in the N.F.L. and Beyond, It Pays to be a White Man - The New York Times ![]() The hiring season for head coaches in the N.F.L., the world's richest sports organization, is nearing its end the way it almost does. Four N.F.L. teams replaced their head coaches, and only one of the new hires was not white. After reaching a high-water mark of eight minority coaches two years ago, the league has just four now, with the Cleveland Browns still deciding who their next head coach will be. The dearth of coaches of color stands out in a league in which about three-quarters of the players are black, a figure that has steadily risen during the past several decades. The Giants have been criticized by diversity advocates for choosing Joe Judge, a white man, to be their new head coach even though he has no such experience. He does have recommendations from prominent coaches he had worked for, including Bill Belichick, who has led the New England Patriots to six Super Bowl championships. Judge "just has a certain presence about him," Giants co-owner John Mara said, in explaining why Judge stood out. For many, Mara's explanation of how the Giants settled on Judge encapsulated the flawed processes and thinking that many of the country's elite institutions, the N.F.L. included, follow when evaluating candidates for top positions. Yet the N.F.L.'s failures stand out because black athletes dominate team rosters and the league has long struggled with race issues. Hiring processes often include nods toward inclusion. In the N.F.L.'s case, that is the Rooney Rule, which requires teams to "interview at least one diverse candidate from the Career Development Advisory Panel list or a diverse candidate not currently employed by the club." The rule has been around since 2003, yet when it's time to choose a leader, decision makers, who are largely white, have usually selected someone who looks like them and they are rarely punished for violating the letter or the spirit of the rule. In addition to the paucity of coaches of color, just two teams employ minority general managers, the senior football position in N.F.L. front offices. The N.F.L. is not alone. According to a report last year from Harvard Law School's Forum on Corporate Governance, white executives accounted for 80.7 percent of the corporate board seats filled from 2016 to 2018 at Fortune 500 companies. Currently, there are just four black chief executives at Fortune 500 companies. Richard Lapchick, the director of the Institute for Diversity and Ethics in Sport, which tracks diversity at major sports leagues, said the N.F.L. and corporate America have the same self-inflicted problem — a failure to provide access to the clubby, largely white and male world at the highest echelon of power. "Corporations are definitely not stocked with women and minorities at its higher ranks," Lapchick said. "It's very much a white man's environment." But unlike large corporations, which have the flexibility to create new positions and can define success in a multitude of ways, the N.F.L. has a stark racial contrast between its players and coaches that is hard to hide when millions of fans see the team sidelines every weekend. This has turned into a source of embarrassment for the league. "When we look at the numbers, they're not where they should be," Troy Vincent, the executive vice president of football operations at the N.F.L., said last month. "Who can pound their chest and be proud of what we see?" Recently, the main avenue to head coaching jobs in the N.F.L. has been experience guiding an offense, a role in which minorities have been underrepresented. Among the 32 teams this season, there were two African-American offensive coordinators and 10 defensive coordinators. In November, the N.F.L. acknowledged that it must do more to promote diversity when it hired Dasha Smith as its chief people officer, responsible for "talent and diversity strategies" and other initiatives. Smith previously worked at Sony Music, Time Inc. and at an investment firm. Unlike big corporations like Sony that have boards and shareholders, the N.F.L.'s 32 owners essentially govern themselves. Commissioner Roger Goodell serves at the pleasure of the owners, and he cannot force them to hire coaches of color, nor can he impose quotas. He rarely uses his bully pulpit to pressure the owners about hiring practices or anything else. Marvin Lewis, who is black and has been without a head coaching job since 2018, acknowledged that owners are essentially unaccountable. "This is somebody's business, this is somebody's franchise, and nobody's going to tell them who to hire," said Lewis, who guided the Cincinnati Bengals to the playoffs seven times in 16 seasons as head coach. Richard Sherman, a cornerback for the San Francisco 49ers, said the actions of N.F.L. owners give him little faith that they have any interest in changing their ways. Just two N.F.L. owners are not white. "Owners still look a certain way, they still come from a very old background," Sherman said. "They could not care less." Race continues to be a fraught issue for the N.F.L. The league was roiled when black players knelt during the playing of the national anthem to shine a light on police brutality. The controversy went into hyper-drive when President Trump urged the owners to fire players who protested. Colin Kaepernick, the former quarterback who popularized kneeling during the anthem, has been out of work since 2017. This year, each of the five teams with open head coaching slots reportedly spoke with candidates of color. The Carolina Panthers, Giants and Cleveland Browns interviewed Kansas City Chiefs offensive coordinator Eric Bieniemy. The Dallas Cowboys brought in Lewis. So far, only Ron Rivera, who is Hispanic and was fired last year by the Panthers, has received a job, as head coach in Washington. Diversity advocates say that the preference for white coaches and general managers is unlikely to change much until more team owners are people of color. While 28 percent of management jobs at the league headquarters belong to people of color, the representation among the teams' top front-office executives is 11 percent, according to the Institute for Diversity and Ethics in Sport, which compiles an annual report on the hiring of women and minorities in the N.F.L. "People hire people they're comfortable with, and the people you feel most comfortable with are people with similar ideas," said Rod Graves, a former N.F.L. general manager and league executive who now runs the Fritz Pollard Alliance, which promotes diversity in football. Jerry Jones, the owner of the Cowboys, hired Mike McCarthy, who won a Super Bowl with the Green Bay Packers. Both men are white. While the Cowboys followed the Rooney Rule and interviewed minority candidates, Jones revealed that he'd had his heart set on McCarthy all along. "I knew Mike McCarthy long before he ever walked through these doors," Jones said on Wednesday. "So much more went into how and why he's sitting at this table today." The job interview, it seemed, was a mere formality. As for the Giants, Mara touted the team's search process, which he said included "the deepest and most talented group of candidates that I've seen." Judge, 38, who until this season had never coached a unit in the N.F.L. other than special teams, prevailed because of his intangibles, Mara said. Experts say the only way the N.F.L. will change is if the owners take it upon themselves to expand their view of available candidates. The Rooney Rule could require teams to interview minority candidates not just for head coach and general manager, but for other coaching jobs. The rule could be expanded to front office positions, Graves at the Fritz Pollard Alliance said. The league office took a similar step in 2016 when it mandated that at least one woman be interviewed for any executive openings in the N.F.L. head office. However, any rule forcing change would require N.F.L. owners to do something they rarely do — strip themselves of the power to do what they want. 2020-01-12 08:00:00Z https://ift.tt/35Jxj07 CAIiEDXMby0VQ8Yq0GhllTwVtkEqFwgEKg8IACoHCAowjuuKAzCWrzwwxoEY |
Deddy Corbuzier Terluka Parah? Polda Metro Jaya Beri Penjelasannya Posted: 12 Jan 2020 01:33 AM PST Beritaterheboh.com - SELEBRITAS Deddy Corbuzier atau Deodatus Andreas Deddy Cahyadi Sunjoyo dikabarkan terluka parah dengan tubuh dipenuhi sayatan. Hal itu diperkuat dengan sebuah foto seorang pria plontos berbalut kain putih dengan banyak bercak merah yang beredar di aplikasi pesan instan WhatsApp sejak Rabu (8/1). Menanggapi foto yang beredar lewat WhatsApp itu, Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah Metro Jaya Kombes Yusri Yunus memberikan klarifikasi. Dia memastikan gambar pria yang terbaring akibat luka fisik itu bukan sosok Deddy Corbuzier. Menurut Yusri, Deddy tengah memandu sebuah acara secara langsung di stasiun televisi swasta saat foto tersebut ramai diperbincangkan. "Deddy lagi syuting. Barusan ngomong sama dia," ujar Yusri. Deddy juga langsug memberikan komentar terkait informasi bohong tentang dirinya yang beredar melalui WhatsApp. Melalui video di Youtube berjudul "SOSOK DIBALIK TOPENG SPIDERMAN PEMBERANTAS SAMPAH | HITAM PUTIH (08/01/20) PART 4", Deddy menjelaskan gambar yang tersebar di WhatsApp bukanlah dirinya. Pada menit ke-7 lewat 21 detik di video itu, dia menyayangkan hoaks yang beredar. "Jari itu ngetik cepat banget ya. Untuk gosip saya yang katanya saya lagi di rumah sakit Surabaya, cepat banget hoaksnya. Di Indonesia, ini luar biasa. Apa yang lebih cepat daripada kecepatan cahaya? Orang bodoh nyebarin hoaks." (X-15/mediaindonesia.com) from Berita Heboh https://ift.tt/2QLNbuY via IFTTT |
Anies Baswedan Heran Banjir Jakarta Paling Heboh di Media Sosial. Begini Curhatnya Posted: 12 Jan 2020 12:04 AM PST Beritaterheboh.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyebut Jakarta menjadi pusat perhatian dan percakapan di media sosial selama banjir di awal Januari. Padahal, menurutnya, banjir yang disebabkan cuaca ekstrem terjadi dari Lebak, Banten sampai Bekasi di Jawa Barat. "Kenyataannya Indonesia sedang mengalami tantangan cuaca yang luar biasa. Kalau di Jawa bagian barat, (banjir) dari mulai Lebak sampai Bekasi. Sayangnya, tidak semua dapat perhatian dalam percakapan," ujar Anies di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (9/1). Padahal, Anies menilai dampak banjir di daerah lain justru lebih parah dibandingkanJakarta. Ia mencontohkan tidak ada jembatan dan rumah yang hanyut. "Di Jakarta ini alhamdulillah, gedung hilang tidak ada, rumah longsor tidak ada, jalan rusak tidak ada, betul ya? Kantor tutup tidak ada, mal tutup tidak ada, Bundaran HI ketutup tidak ada. Itu semua tidak ada, tapi pembicaraannya tinggi. Tapi di tempat yang ada itu semua, malah tidak jadi pembicaraan," jelasnya. Oleh karena itu, Anies enggan mengomentari percakapan atau pendapat di media sosial. Sebab, DKI bekerja berdasar kenyataan bukan percakapan di medsos. "Jadi ada percakapan, ada kenyataan. Saya fokus pada kenyataan. Kenyataannya Indonesia sedang mengalami tantangan cuaca yang luar biasa," katanya. "Pemerintah harus bekerja menggunakan kenyataan, fakta, bukan memfokuskan pada percakapan, karena percakapan bisa naik turun dan bisa positif, negatif. Tapi kami bekerja untuk memastikan pelayanan berjalan baik, warga terlindungi," tambah Anies.(merdeka.com) from Berita Heboh https://ift.tt/3a12szB via IFTTT |
Parto 'Patrio' Ngaku Pernah Buang Anaknya Ketika Masih Bayi, Ini Penyebabnya Posted: 11 Jan 2020 11:33 PM PST Beritaterheboh.com - Komedian Eddy Soepono atau akrab disapa Parto 'Patrio' mengaku pernah membuang putrinya, Amanda Casa, ketika masih bayi. Hal itu dilakukan untuk keselamatan Amanda. "Jadi dia (Amanda Casa) pernah saya buang gitu. Iya serius," ujar Parto di Kawasan Tandean, Jakarta Selatan, Jum'at (10/1). Parto menjelaskan sengaja membuang buah hatinya pada waktu itu karena menurut kalender Jawa, kelahiran dirinya dengan sang anak sama. "Karena orang Jawa kalau Senin pon itu pengaruh ya. Dia Senin pon, saya juga Senin pon, jadi saya tahu sifatnya dia. Makanya kalau orang Jawa, bapak sama anak tanggalannya sama itu enggak boleh," jelasnya. "Jahat banget, saya dibuang," timpal Amanda Casa. Agar putrinya tidak berprasangka buruk mengenai kejadian tersebut, Parto pun menjelaskan maksudnya. Buang yang dimaksud adalah menitipkan sementara waktu kepada sang mertua, lalu nantinya akan diambil kembali dengan menukarkan uang pecahan seratus ribuan. "Begitu dari rumah sakit dia dibawa ke mertua saya, terus saya datang dengan istri saya 'bu, anaknya mau saya ambil boleh enggak?', saya kasi duit Rp100 saya bawa pulang," jelasnya. Parto menceritakan pernah menyarankan sahabatnya agar melakukan cara tersebut saat alami tanggal lahir sama. Tambah Parto, anak sahabatnya yang semula sering sakit, maka kini sehat karena mempraktekan cara tersebut. "Karena ini kejadian mau percaya mau enggak ya, karena kejadiannya saya cerita ke teman saya, ternyata teman saya juga ngalamin 'gila nih To, saya sama anak gue tanggalannya sama, sampai sekarang anak gue sakit-sakitan mulu," katanya. "Terus gue bilang, yasudah lu coba lakuin apa yang gue lakukan. Dia lakukan juga, jadi anaknya dititipin ke om-nya, terus dia datang ke rumah om-nya, anaknya diambil dan diganti dengan uang, pulang sehat Alhamdulillah sampai sekarang," tambahnya.[akurat.co] from Berita Heboh https://ift.tt/36PQg2A via IFTTT |
Walkot Depok Razia LGBT Gegara Kasus Reynhard, Guntur Romli Beri Sindiran Pedas! Posted: 11 Jan 2020 11:03 PM PST Beritaterheboh.com - Politisi Partai Solidaritas Indonesia Mohamad Guntur Romli menanggapi kebijakan Wali Kota Depok Muhammad Idris yang perintahkan razia LGBT setelah munculnya kasus Reynhard Sinaga di Manchester, Inggris. Guntur Romli menilai, jika kasus Reynhard tersebut berada di luar Indonesia dan merupakan kasus personal. Sebab itu, ia mempertanyakan maksud Wali Kota Depok membuat perintah tersebut. "TKP kasus Reynhard kan di Inggris, kasus personal, kok yang "tantrum" Walikota Depok dan nyasar kemana-mana, ibarat gatal di kepala yang digaruk malah dengkul, tumit, ibu jari kaki," tulis @Gun_Romli di twitter. Reynhard diputus bersalah dan dihukum seumur hidup. Agar hal serupa tidak terjadi di Kota Depok, Wali Kota Depok Muhammad Idris menginstruksikan Perangkat Daerah di ataranya Satpol PP, Dinas Kepebdudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil), Dinas Sosial dan Dinas Perlidungan Anak, Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga (DPAPMK) untuk ikut aktif dalam mengatasi persoalan kekerasan seksual. "Untuk Satpol PP Kota Depok saya minta untuk aktif melakukan penindakan dengan razia sejumlah penghuni kos-kosan, kontrakan, apartemen, dan lainnya berkaitan pencegahan dan penyebaran perilaku LGBT," ujar Idris dilansir dari republika. Dia mengatakan peningkatan upaya pencegahan ini guna memperkuat ketahanan keluarga. Perlindungan terhadap anak khususnya, tentu sangat penting agar masyarakat tidak resah.[akurat.co]
from Berita Heboh https://ift.tt/2QIKdau via IFTTT |
KPK Disebut Belum Dapat Izin Pengawas Geledah Kantor PDIP, Ustad Tengku Zul Mulai Nyinyir Posted: 11 Jan 2020 10:33 PM PST Beritaterheboh.com - Wakil Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat, Tengku Zulkarnain merasa kasihan dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang harus mendapat izin terlebih dahulu dari Dewan Pengawas KPK untuk menggeledah kantor DPP PDIP terkait kasus suap yang menjerat Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Wahyu Setiawan. "Kasihannya KPK RI. Mau geledah kantor PDIP saja mesti izin Dewan Pengawas, padahal mau mengembangkan kasus OTT," kata Tengku melalui akun Twitter @ustadtengkuzul, Sabtu (11/1/2020). Tengku mengatakan, sudah dua hari sejak diajukan, izin penggeledahan itu belum juga diterbitkan oleh Dewan Pengawas KPK. Ia khawatir keterlambatan izin tersebut menjadi peluang hilangnya barang bukti yang dibutuhkan KPK. "Sudah dua hari izin belum keluar juga. Nasib...nasib...Barang Bukti bisa lenyap dong...Sebenarnya kita ini benci korupsi atau pelindung korupsi...? Monggo...," tutur Tengku. Seperti diketahui, KPK telah menangkap Wahyu Setiawan karena diduga menerima suap dari politikus PDIP Harun Masiku. Wahyu diduga meminta dana operasional kepada Harun untuk ditetapkan sebagai Anggota DPR pengganti antar waktu. Menurut Wakil Ketua KPK Lili Pintauli, kasus ini bermula setelah PDIP mengajukan nama Harun sebagai pengganti Nazarudin Kiemas yang telah meninggal dunia, di DPR. Dewas KPK: Izin Geledah dan Sita Kasus Komisioner KPU Terbit Jumat Malam "Untuk diketahui publik, KPK baru mengajukan permintaan izin penggeledahan dan penyitaan kasus OTT komisioner KPU kepada Dewas pada sore jelang malam tanggal 10 Januari 2020. Malam (Jumat, 10 Januari 2020) itu juga Dewas memberi izin geledah dan sita kasus komisioner KPU," kata anggota Dewas KPK Syamsudin Haris kepada detikcom, Sabtu (11/1/2020). Syamsuddin menyebut KPK baru mengajukan pemintaan izin untuk penggeledahan dan penyitaan pada Jumat sore. Padahal, menurutnya, Dewas KPK sudah menunggu sejak Kamis (9/1). "Padahal, Dewas sudah menunggu datangnya permintaan izin geledah dan sita itu sejak kamis tanggal 9 Januari 2020. Jumat tanggal 10 Januari hingga siang, permintaan izin belum ada juga," ucapnya. Ia mengatakan Dewas akan merespons cepat bila KPK mengajukan izin terkait penanganan perkara korupsi. Ia memastikan Dewas tidak akan pernah menghambat pengungkapan kasus korupsi. "Dewan Pengawas KPK pada prinsipnya tidak akan pernah menghambat pengungkapan kasus korupsi," tutur Syamsuddin Haris. KPK Luruskan Kabar Soal Gagal Geledah Kantor PDIP Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Lili Pintauli Siregar meluruskan kabar yang menyebut tim penyelidik gagal menggeledah kantor DPP PDI Perjuangan lantaran dihalangi petugas keamanan kantor banteng tersebut. Lili menuturkan sejak awal pihaknya memang tidak berniat menggeledah, tetapi hanya menyegel. Penyegelan dilakukan, kata dia, untuk mengamankan lokasi terlebih dahulu. Terlebih ia menjelaskan terkait pengeledahan musti mendapatkan izin dari dewan pengawas terlebih dahulu. "Sebetulnya tim penyelidik ini, tim lidik teman-teman tadi itu, hanya ingin mengamankan lokasi jadi model police line, tapi ini KPK line," kata Lili dalam keterangan pers di Kantornya, Jakarta, Kamis (9/1). Lili menegaskan bahwa tim penyelidik dibekali dengan kelengkapan surat. Mereka, tutur dia, juga telah berkoordinasi dengan petugas keamanan DPP PDIP. Namun, tim penyelidik tidak serta merta diberikan izin lantaran petugas keamanan harus konfirmasi ke atasannya lebih dulu. "Ketika mau pamit ke atasannya telepon itu enggak terangkat-angkat oleh atasannya, karena lama, mereka [tim penyelidik] mau (menyegel) beberapa objek lagi jadi ditinggalkan," ucapnya. Lebih lanjut, Lili mengungkapkan saat ini pihaknya sudah berkomunikasi dengan dewan pengawas agar diberikan izin untuk menggeledah beberapa objek yang telah disegel. "Kalau sprindik sudah terbit dan mungkin besok penyidikan, pasti mereka akan melakukan penggeledahan kan," imbuh Lili. Diberitakan sebelumnya, Ketua DPP PDI Perjuangan, Djarot Saiful Hidayat menampik kabar yang menyatakan bahwa terdapat oknum yang menghalang-halangi penggeledahan di DPP PDIP. Menurut dia, saat penggeledahan, KPK tidak dapat menunjukkan surat-surat resmi. "Informasi yang saya terima bahwa yang bersangkutan tidak ada bukti-bukti yang kuat, surat, dan sebagainya," jelas Djarot. (akurat.co/CNNIndonesia.co) from Berita Heboh https://ift.tt/2Nj8B0p via IFTTT |
Ungkap Kisah Cinta dengan Mantan Istri, Teddy: Menyesal, Saya Tertipu Fotonya Posted: 11 Jan 2020 07:33 PM PST Beritaterheboh.com - Pernikahan Teddy suami Lina dengan sang mantan istri ternyata memiliki kisah kelam pada awal pertama kali bertemu. Teddy menyebut bahwa ia tertipu dengan foto yang digunakan oleh mantan istrinya dulu. "Dulu, pas zamannya Friendster, Icha pakai. Friendster dihapus dan di Facebook pakai foto anaknya." ucap Teddy secara eksklusif di Insert Story, Jum'at (10/1). Kemudian, Teddy menyebut nama asli mantan istrinya itu bukanlah Icha. Aslinya, Icha adalah nama sang anak dan nama aslinya adalah Siti binti Kemi. Namun, saat berkenalan di Facebook, Teddy yang sudah kadung janji untuk menikahi Icha akhirnya menepatinya. Dua hari setelah ia pindah ke Jakarta dari Amerika, Teddy langsung menikahi mantan istrinya itu walaupun ada sedikit penyesalan. "Nama aslinya Siti binti Kemi, karena saya janji nikah, saya gentle nepatin janji. Walaupun itu bukan real-nya." ucap Teddy lagi. Pernikahannya dengan Siti atau yang dikenal dengan nama Icha tersebut berjalan selama 11 tahun. Namun, rumahtangga mereka kandas karena perbedaan. Teddy pun melanjutkan hidup dengan mantan istri Sule Lina. (Insertlive.com) from Berita Heboh https://ift.tt/2sXPKB3 via IFTTT |
Aksi Donasi untuk Kebakaran Australia Tuai Sindiran, Chef Arnold Malah Nyolot Posted: 11 Jan 2020 07:33 PM PST Beritaterheboh.com - Kebakaran hutan di Australia menarik simpati dari banyak pihak, termasuk Arnold Poernomo atau lebih dikenal Chef Arnold. Pada Kamis (9/1) kemarin, juri Masterchef Indonesia Season 6 itu menggalang donasi untuk Australia melalui akun Instagramnya dan akun Instagram restoran Monkeys Corner miliknya Ia mengunggah sebuah foto bergambar kebakaran hutan dengan menambahkan tagar bertuliskan #SAVEAUSTRALIA. "We'll be donating 100% of our food & drink sales tomorrow Friday 10th January to the @redcrossau Disaster Relief & Recovery Fund. If you're planning to drop by make it tomorrow to @monkeyscorner," tulis Chef Arnold. We'll be donating 100% of our food & drink sales tomorrow Friday 10th January to the @redcrossau Disaster Relief & Recovery Fund. If you're planning to drop by make it tomorrow to @monkeyscorner #saveaustralia #saveaustralianwildlife #australia A post shared by Arnold poernomo (@arnoldpo) on Jan 8, 2020 at 10:07pm PST Unggahan tersebut membetot perhatian netizen. Beberapa mendukung, beberapa lainnya malah menyinyiri aksi donasi Chef Arnold. Mereka menyarankan Chef Arnold untuk mendahulukan bantuan untuk musibah di negeri sendiri daripada di negara tetangga. "Mending di sumbang no ng negoroe dw, wong yo negoro e dw yo kenek musibah (mending disumbang ke negara sendiri, wong negara sendiri kena musibah)," komentar akun @boj###. Chef Arnold membalas dengan kalimat pedas,"Ya terus? Kalau saya mau nyumbang ke Australia kenapa? Saya tinggal dan besar di sana dari tahun 2000 dan bolak balik. Dan Indonesia juga rumah saya. Terus kalau saya nyumbang di Indonesia apa semua orang harus tahu juga? Toh saya post buat yang di Australia buat Australia enggak minta sumbangan lu tong." "Mending nyumbang yang lebih berguna daripada comment lu deh tong," lanjut Chef Arnold. Ada lagi komentar julid lain dari netizen. Dia menuliskan, "#saveINDONESIA banyak bencana alam banjir dll di negaraku ini." "Bingung saya tong, yang punya duit siapa sih? Yang punya resto siapa sih? Yang mau nyumbang siapa sih? Saya mau nyumbang juga suka-suka saya mau ke mana kek emang pakai duit kau," balas Chef Arnold dengan kalimat agak nyolot.(tabloidbintang.com/Artikel Asli) from Berita Heboh https://ift.tt/36RBg4s via IFTTT |
Digadang-gadang Maju Pilgub DKI, Ini Jawaban Bijak Risma Posted: 11 Jan 2020 05:33 PM PST Beritaterheboh.com - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini digadang-gadang untuk maju di Pilgub DKI Jakarta 2022. Namun, ia tidak ingin meminta-minta jabatan. Ketua DPP PDI Perjuangan itu menyerahkan semuanya pada takdir tuhan. "Nanti itu Tuhan akan mengatur jalan hidup saya. Semua saya serahkan pada Tuhan karena saya sampaikan, saya gak mau kemudian punya nafsu, mohon maaf di dalamnya ada nafsu kekuasaan itu yang saya gak mau, karena itu berat," kata Risma di arena Rakernas I PDIP, JIEXpo Kemayoran, Jakarta, Sabtu (11/1/2020). "Makanya saya enggak mau mikir, siapapun yang minta saya ketawa dan ya udah lepas," imbuhnya. Ketua DPP PDIP Bidang Kebudayaan itu mengaku tidak pernah berpikir tentang peluang jabatan. Pasalnya, setiap jabatan selalu mengandung risiko yang menurutnya sangat berat. Seorang pemegang jabatan harus mampu berlaku adil dan amanah. "Ya saya terus terang enggak pernah berpikir peluang untuk jabatan karena bagi saya itu saya pantang meminta jabatan karena di jabatan itu selalu terkandung risiko di mana saya harus adil, amanah, di mana saya harus kalau di agama fatonah dan sebagainya. Jadi itu berat karena itu saya gak pernah membayangkan," terangnya. Sebelumnya, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mengapresiasi sejumlah kepala daerah yang menurutnya telah berbakti kepada daerahnya. Salah satu kepala daerah dari PDIP yang dipuji Megawati adalah Risma. Risma sendiri bersyukur mendapat pujian dari Megawati. "Saya bersyukur ibu memuji artinya sudah menerima apa yang coba saya kerjakan di Surabaya," imbuhnya. Nama Risma kembali digadang-gadang untuk maju di Pilgub DKI Jakarta 2022 mendatang. Keinginan itu salah satunya datang dari Anggota DPRD DKI Jakarta Fraksi NasDem Bestari Barus. Ia menganggap Risma berhasil mengelola sampah di Surabaya. Keberhasilannya itu diharapkan dapat dipindahkan ke Jakarta. Hal itu dikatakan Bestari saat melakukan studi banding DPRD DKI untuk menyelesaikan Perda tentang Pengelolaan Sampah dengan konsep ITF (intermediate treatment facility) pada Senin 29 Juli 2019 lalu. "Apakah ibu Risma mau kita boyong ke Jakarta dalam waktu dekat? Masalah sampah ini bisa terselesaikan kalau di pilkada yang akan datang Bu Risma pindah ke Jakarta," ucap Bestari.(okezone.com) from Berita Heboh https://ift.tt/2QJGWaK via IFTTT |
Manajer Angkat Suara Soal Tudingan Mulan Jameela Terlibat Investasi Bodong Posted: 11 Jan 2020 05:33 PM PST Beritaterheboh.com - Penyanyi yang kini menjadi anggota DPR Mulan Jameela disebut tidak memiliki kaitan dengan investasi bodong melalui aplikasi bernama Memiles yang kini tengah diusut kepolisian lantaran tak berizin. Mulan hanya pernah menjadi pengisi acara yang dihelat Memiles. Hal itu diutarakan Manajer Mulan, Mira Kohler saat dihubungi CNNIndonesia.com, Jumat (10/1). "Mba Mulan tidak ada hubungan apa-apa dengan Memiles. Beliau hanya sebagai performer saja. Tidak lebih," kata Mira. "Intinya mba Mulan dipanggil hanya sebagai performer saja sesuai kontrak, dan beliau juga tidak ada kaitannya dengan Memiles karena kita kontraknya sama koordinator talen saja," imbuh Mira. Mengenai rencana Polda Jawa Timur memeriksa Mulan, Mira mengaku belum mengetahui. Surat panggilan pemeriksaan pun belum diterima. Meski begitu, Mira mengaku tidak ada masalah jika Mulan harus diperiksa. Dia yakin Mulan tidak memiliki kaitan apa pun dengan Memiles selain sebagai pengisi acara. "Saya enggak tahu mau dipanggil. Belum ada surat atau apa," lanjutnya. Direktorat Reserse Kriminal Khusus Kepolisian Daerah Jawa Timur mengungkap dugaan kasus investasi bodong melalui aplikasi bernama Memiles. Omzetnya mencapai Rp750 miliar. Polisi telah menetapkan dua tersangka yaitu KTM (47), warga Kelapa Gading, Jakarta Utara; dan FS (52), warga Tambora, Jakarta Barat. Keduanya ditahan di Mapolda Jatim. Polisi turut menyita barang bukti uang tunai dari tersangka sebesar Rp 50 miliar, delapan belas unit mobil, dua sepeda motor, dan beberapa aset berharga lainnya. Kapolda Jatim Irjen Pol Luki Hermawan menuturkan ada pula dana sebesar Rp 120 miliar yang masih mengendap di rekening tersangka. Dirkrimsus Polda Jatim Kombes Gidion Arif Setyawan menduga adanya puluhan figur publik lain yang juga terlibat dalam investasi bodong ini. "Kalau figur publik kalau jumlah detail kita belum bisa didatakan. Tapi ada lah puluhan ini, ada artis. Bisa artis bisa yang dikenal oleh publik sebagai figur," kata Gidion. Gidion juga mengatakan peran para figur publik ini juga beragam. Ada yang ikut menerima reward, ada yang ikut berinvestasi hingga ada pula yang hanya menerima endorsement. Selain Mulan, Polda Jatim juga menyebut beberapa artis lain yang diduga memiliki kaitan dengan Memiles. Mereka adalah Eka Deli (ED), Marcello Tahitoe (MT) alias Ello, Adjie Notonegoro (AN), dan Judika (J).(cnnindonesia.com) from Berita Heboh https://ift.tt/2TgAppY via IFTTT |
Pengacara: Pemeriksaan Mulan Jameela Harus Seizin Jokowi Posted: 11 Jan 2020 05:33 PM PST Beritaterheboh.com - Kuasa hukum Mulan Jameela, Ali Lubis, menyatakan bahwa polisi harus memiliki izin tertulis dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk memeriksa kliennya dalam kasus investasi bodong beromzet ratusan miliar rupiah, Memiles. Dia menyatakan izin tertulis dari Jokowi diperlukan karena Mulan, selaku anggota DPR, memiliki hak imunitas yang diberikan oleh Undang-undang Nomor 13 Tahun 2019 tentang MPR, DPR, DPD, dan DPRD atau UU MD3. "Terkait dengan rencana pemanggilan terhadap klien saya oleh pihak yang berwajib, maka tidak bisa serta merta dilakukan pemanggilan karena saat ini Mulan Jameela sebagai anggota DPR RI yang memiliki hak imunitas yang diberikan oleh UU MD3 dan harus memiliki izin tertulis dari Presiden," kata Ali dalam keterangan tertulis yang diterima CNNIndonesia.com, Sabtu (11/1). Dia pun menyampaikan bahwa Mulan tidak ada kaitan dengan Memiles. Ali menerangkan, berdasarkan kontrak perjanjian kerja sama Nomor 020/SMS/RCM/MJ/XII/20 tertanggal 5 Desember 2019 antara pihak koordinator bakat sebagai pihak pertama dengan Republik Cinta Management (RCM) sebagai pihak kedua, tidak ada satu pasal pun yang berbunyi tentang hak dan kewajiban Mulan Jameela melakukan promosi untuk Memiles. Dengan kata lain, Mulan hanya sekadar mengisi acara yang digelar Memiles. Tidak ada kaitan apa pun dengan investasi bodong tersebut. "Bahwa berdasarkan perjanjian kerja sama tersebut Mulan Jameela hanya tampil sebagai pengisi acara," tuturnya. Berangkat dari itu, Ali menambahkan pihaknya mengimbau semua pihak tidak menuding keterlibatan kliennya dalam kasus Memilies. Polda Jawa Timur berencana memanggil penyanyi yang kini anggota DPR fraksi Gerindra Mulan Jameela untuk diperiksa atas dugaan kasus investasi bodong melalui aplikasi bernama Memiles. Ada pula beberapa artis lain yang bakal diperiksa. Mereka adalah Eka Deli (ED), Marcello Tahitoe (MT) alias Ello, Adjie Notonegoro (AN), dan Judika (J). "Ada beberapa inisial TM, ID, ZG, UGB dan MJ. Ini akan kami panggil semuanya karena terkait mekanisme operasional perusahaan (Memiles)," kata Kapolda Jatim Irjen Pol Luki Hermawan, di Mapolda Jatim, Surabaya, Jumat (10/1). Sejauh ini, Polda Jatim telah menetapkan 4 orang tersangka, yakni KTM, FS, ML dan PH. polisi juga berhasil menyita barang bukti uang tunai dari tersangka sebesar Rp122 miliar, 18 unit mobil, dua sepeda motor, puluhan barang elektronik dan beberapa aset berharga lainnya Atas perbuatannya, para tersangka dipersangkakan Pasal 106 jo 24 ayat (1), dan atau Pasal 105 jo Pasal 9 Undang-undang nomor 7 tahun 2014 tentang perdagangan, dan atau Pasal 46 ayat (1) dan ayat (2) jo Pasal 16 ayat (1) Undang-undang nomor 10 tahun 1998 tentang perubahan atas Undang-undang nomor 7 tahun 1992 tentang perbankan.(Cnnindonesia.com) from Berita Heboh https://ift.tt/2FSWsLz via IFTTT |
You are subscribed to email updates from IFKNews. To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google, 1600 Amphitheatre Parkway, Mountain View, CA 94043, United States |